Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Walau banyak kalangan yang menanggapi dengan sinis curahkan hati Presiden SBY pagi ini saat Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Gedung Balai Samudra Indonesia, ada juga yang melihatnya dari sisi lain. Menurut Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso gaji seorang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya lebih kecil dibanding dengan bayaran seorang direksi BUMN. “Sebenarnya jika Anda tahu gaji Presiden RI, Menteri, dan DPR itu biasa-biasa saja jika dibanding dengan Gubernur BI atau Direktur BUMN, wah itu bukan main besarnya,” ungkapnya.
Tentu saja bagi Priyo, itu terkesan tidak adil karena seseorang yang memiliki jabatan tertinggi, tapi malah hanya mendapat gaji yang seperti itu. Politisi partai Golongan Karya itu memang mengakui bahwa adanya ketimpangan sistem penggajian di Negara Indonesia. Bahkan, Priyo pun meminta Kementerian Keuangan beserta Kementerian BUMN untuk mengkaji sistem penggajian yang jomplang semacam ini.
“Tentu, dibandingkan gaji Direksi BUMN, misalnya gaji Dirut Pertamina, Komisarisnya PLN, Gubernur BI, gaji presiden, menteri, dan DPR tidak ada apa-apanya. Tapi curhat presiden itu hanya gurauan saat suasana santai. Tapi kalau melihat kondisi ekonomi negara yang seperti ini sepertinya kenaikan itu belum layak,” ujar Priyo di gedung DPR Jumat, 21/1.
Namun, pertanyaan besar pun datang dari Priyo kenapa direksi-direksi BUMN ternama mendapat upah berlipat-lipat dibanding gaji orang nomor satu di Indonesia, padahal jabatannya hanya Presiden Pertamina atau Presiden PLN. “Nah, itu terlihat ada yang tidak pas, pokoknya nanti akan ada pengkajian untuk sistem upah. Apalagi, menurut saya dari beban tugas dan tanggung jawab seharusnya gaji tertinggi di RI ini adalah Presiden RI,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News