kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gaji ke-13 PNS bisa dongkrak konsumsi


Minggu, 29 Mei 2016 / 21:29 WIB
Gaji ke-13 PNS bisa dongkrak konsumsi


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah berencana membayarkan gaji ke-13 dan ke-14 untuk pegawai negeri sipil (PNS) secara bersamaan pada Juni 2016. Hal itu diyakini bisa mendorong konsumsi masyarakat, mengingat jumlah PNS yang tersebar di berbagai daerah cukup banyak.

Sebab, dengan dibayarkannya gaji ke-13 dan ke-14 maka ada daya beli yang meningkat pada sebagian masyarakat. Kenaikan daya beli ini diharapkan akan menjalar ke konsumsi mereka atas kebutuhan pokok.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengakui, gaji ke-13 dan ke-14 memberi harapan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik dari triwulan pertama. Apalagi, kondisi dunia usaha pada triwulan ke-2 ini belum menunjukan perbaikan yang signifikan.

Agus juga melihat kondisi ekonomi global dalam beberapa hari terakhir belum menunjukan perbaikan. Sehingga ada kehawatiran pertumbuhan ekononomi domestik akan menurun. "Pembayaran gaji untuk PNS akan membantu konsumsi lebih baik," kata Agus, Jumat (27/5) di Jakarta.

Seperti yang diketahui, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Yuddy Chrisnandi mengusulkan kepada Menteri Keuangan agar pencairan gaji ke-13 dan 14 tersebut bisa dilakukan sebelum Lebaran.

Gaji ke-13 meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lain, seperti penghasilan PNS yang biasa diterima setiap bulan. Sementara itu, gaji ke-14 merupakan tunjangan hari raya (THR) atau pengganti dari kenaikan gaji PNS setiap tahunnya.

Pada triwulan pertama 2016 ini pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih di bawah 5%, atau sebesar 4,94%. Dengan pertumbuhan sebesar itu, konsumsi rumah tangga memberi andil sebesar 2,73% terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, sebesar 4,92%.

Pemerintah sendiri meyakini pertumbuhan ekonomi tahun 2016 akan berada di level 5,3%. Namun demikian bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa berada dalam range 5%-5,5%. Perkiraan ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang berada di range 5,2%-5,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×