kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.104   7,49   0,11%
  • KOMPAS100 1.061   -0,99   -0,09%
  • LQ45 835   -0,72   -0,09%
  • ISSI 215   0,47   0,22%
  • IDX30 426   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 514   0,82   0,16%
  • IDX80 121   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 125   -0,43   -0,34%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Firmanzah: Neraca surplus dampak dari bunga tetap


Jumat, 04 April 2014 / 16:15 WIB
Firmanzah: Neraca surplus dampak dari bunga tetap
ILUSTRASI. Promo JSM Indomaret Periode 11-13 November 2022.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Staf Khusus presiden bidang ekonomi dan pembangunan, Firmanzah, menilai, perekonomian Indonesia terus menunjukan perbaikan. Hal itu ditunjukan dengan semakin rendahnya inflasi di bulan Maret 2014, serta neraca perdagangan yang kembali surplus di bulan Februari 2014.

Menurut dia, membaiknya data-data ekonomi tersebut merupakan hasil dari kebijakan Bank Indonesia menahan tingkat suku bunga di level 7,5%. Seperti diketahui, BI telah menahan BI rate di level tersebut sejak bulan November 2013 lalu.

"Suku bunga acuan ditambah penguatan nilai tukar telah memberi andil dalam penurunan impor," ujar Firmanzah, seperti yang dikutip KONTAN dari www.setkab.go.id hari ini, Jumat (4/4).

Seperti penghitungan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada bulan Maret 2014 tercatat 0,08%. Atau lebih rendah dari Februari 2014 yang sebesar 0,26% dan Maret 2013 1,41%.

Membaiknya data-data ekonomi tersebut juga diyakini Firmanzah sebagai indikasi menguatnya fundamental ekonomi Indonesia. Bahkan, penguatan fundamental ekonomi ini diprediksi akan berlanjut, dengan beberapa catatan.

Antara lain, dari sisi fiskal, pemerintah harus tetap melanjutkan kebijakan hilirisasi industri. Sebab, hanya dengan cara itu nilai tambah produk Indonesia akan meningkat. Oleh karenanya, itu juga bisa mendongkrak nilai ekspor di masa mendatang.

Selain itu, harus memperhatikan faktor eksternal. Menurut catatannya, dalam tiga-lima tahun mendatang, Indonesia akan menghadapi ketidakpastian global. Selain itu, Firmanzah juga mengingatkan pemerintah supaya menjaga stabilitas Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×