kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Faisal Basri: Ada modus korupsi lewat BUMN


Senin, 30 September 2019 / 20:11 WIB
Faisal Basri: Ada modus korupsi lewat BUMN
ILUSTRASI. Pengamat Ekonomi Faisal Basri


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Development of Economics Finance (Indef) membeberkan ada peluang modus korupsi, yaitu lewat Bank Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut Ekonom Senior Indef Faisal Basri, modus yang bisa dijalankan oleh BUMN adalah dengan memberikan utang kepada proyek gagal. Proyek yang aggal ini tetap harus membayar cicilan dan bunga sesuai prosedur meski proyek tidak menghasilkan.

Proses membayar cicilan tersebut biasanya diadakan di luar negeri dan biasanya mencatat pembayaran yang lancar. Karena tercatat lancar, Bank BUMN tetap melakukan top up atau memberi kredit kembali.

"Jadi, uang dari luar negeri masuk ke bank. Uangnya tersebut berasal dari Indonesia yang barangkali hasil korupsi, kemudian bisa dicuci di sana dalam bentuk bayar cicilan dan bunga ke Indonesia lewat proyek gagal tersebut," ujar Faisal pada Senin (30/9).

Lalu ada modus lain dengan cara utang proyek satu yang macet, lalu mengajukan utang atas nama proyek lain untuk membiayai proyek pertama yang macet.

Modus lainnya lagi adalah utang dari BUMN untuk membangun gedung perkantoran milik seorang menteri. Namun, Faisal enggan untuk menyebutkan namanya. Menurutnya, gedung tersebut tidak laku dan BUMN lain diminta untuk merenovasi dan menyewa selama lima tahun ke depan.

Selanjutnya, ada modus lain dengan usaha supaya tidak perlu izin komisaris dan tak mencapai batas maksimum pemberian kredit (BMPK). Ini dilakukan dengan memecah-mecah kredit dalam jumlah kecil dengan berbagai nama.

"Misalnya dengan menggunakan nama pembantu, lalu nama sopir. Pokoknya bukan nama dia," tambah Gaisal.

Terakhir, adalah dengan upaya menyelamatkan bank swasta yang sakit berat. BUMN diminta untuk menyelamatkan bank swasta tersebut dengan berbagai cara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×