kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Fadli Zon: Tak pernah ada lobi alutsista Jepang


Rabu, 18 November 2015 / 12:10 WIB
Fadli Zon: Tak pernah ada lobi alutsista Jepang


Sumber: Kompas.com | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan, Ketua DPR Setya Novanto tak pernah melobi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengenai pembelian alat utama sistem persenjataan.

Fadli yang juga ikut dalam pertemuan dengan Shinzo Abe di kantor PM Jepang, Kamis (12/11) itu, menegaskan bahwa pembicaraan mengenai alutsista hanya bersifat normatif.

"Tidak pernah ada lobi alutsista pesawat. Ngawur saja itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/11).

Menurut dia, semua yang dibicarakan dengan Shinzo Abe adalah kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Jepang.

Kesepakatan itu diteken saat Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berkunjung ke Jepang pada Maret lalu.

"Semua dilakukan pemerintah. Kalau ada rencana kerja sama dengan Jepang kita dukung. Semua pemerintah," ucap Fadli.

Fadli mengatakan, DPR mendukung rencana pemerintah untuk membeli alutsista Jepang. Alasannya, kualitasnya yang baik dan sudah teruji.

Namun, DPR tak akan ikut campur soal teknis pembeliannya. (baca: Ketua DPR Bertemu PM Jepang Bahas Pembelian Amfibi, Ini Kata Menhan)

"Pemerintah punya wacana beli amfibi, silakan pemerintah yang assessment, memang kita membutuhkan," ucap politisi Partai Gerindra itu.

Hal serupa sebelumnya disampaikan Setya Novanto usai bertemu PM Jepang. Menurut Novanto, pembahasan tersebut bukanlah membuat suatu kesepakatan baru.

Pihaknya, kata Novanto, hanya menindaklanjuti nota kesepahaman yang sudah ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Jepang.

"Dalam pertemuan itu, kami ingin menekankan lagi agar MoU dalam bidang pertahanan itu berjalan," kata Novanto kepada Kompas.com, Jumat (13/11).

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai, aneh jika ada anggota DPR terlibat dalam pembelian alutsista.

"Menjadi aneh bila ada anggota DPR terlibat dalam proses menegosiasi pembelian alutsista karena tidak sesuai tupoksinya dan tak memiliki kompetensi dalam urusan alutsista," kata Hasanuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×