kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,12   -8,25   -0.83%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ESDM usulkan asumsi makro ICP direvisi


Senin, 28 Maret 2016 / 07:04 WIB
ESDM usulkan asumsi makro ICP direvisi


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah mengambil ancang-ancang untuk mengusulkan sejumlah perubahan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Salah satunya terkait dengan asumsi ekonomi makro.

Direktur Jenderal Mineral dan Gas (Migas) Kementerian ESDM IGN Wiratmadja mengatakan untuk perubahan asumsi makro, yang menjadi kewenangan pihaknya adalah target harga minyak indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) dan lifting baik minyak bumi maupun gas. Namun demikian sejauh ini yang perlu direvisi hanyalah target ICP.

ICP perlu direvisi ke bawah, untuk menyesuaikan dengan perkembangan harga minyak internasional. Saat ini harga minyak internasional telah bergerak lebih rendah dibandingkan dengan saat penyusunan APBN 2016 lalu.

Dalam APBN 2016, ICP dipatok pada level US$ 50 per barel. Sementara saat ini target ICP yang lebih pas ada di level US$ 40 per barrel. "Kami melihat, harga minyak telah turun cukup dalam meskipun ada potensi kembali mengalami kenaikan," kata Wiratmadja, akhir pekan lalu di Jakarta.

Sementara itu mengenai target lifting minyak dan gas bumi, ia memperkirakan tidak perlu direvisi. Lifting minyak dalam APBN 2016 rata-rata 830.000 barel per hari, sementara lifting gas rata-rata 1,15 juta barel setara minyak. Ia yakin target itu masih aman.

Selain mengusulkan perubahan asumsi makro, Kementerian ESDM juga mengusulkan beberapa hal perubahan mengenai anggaran. Di antaranya, terkait dana ketahanan energi yang akan dimasukan dalam draft RAPBN-P 2016.

Dana ketahanan energi dianggap perlu sebagai bagian dari penyusunan program cadangan minyak nasional. Saat ini cadangan minyak nasional menurut menteri ESDM Sudirman Said adalah nol. Nah, cadangan strategis ini tidak akan digunakan untuk konsumsi, tetapi untuk mengantisipasi kondisi darurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×