Sumber: Reuters |
BEIJING. Hari Kamis (5/4), Intel Corp. mengumumkan reorganisasi operasionalnya di China. Aksi ini termasuk penutupan pabriknya di Shanghai dan mengeliminasi sekitar 2.000 pekerjanya.
Kabar ini mencuat beberapa hari setelah Intel menutup perusahaannya di Malaysia, Filipina dan AS dan merumahkan sebanyak 6.000 orang karyawannya seiring dengan perolehan laba yang menyusut sebesar 90%.
"Untuk memaksimalkan sumber daya yang ada di China, Intel berencana untuk mengonsolidasikan Assembly and Test operations (ATM) dari Pudong ke Chengdu dalam 12 bulan ke depan," kata Intel, melalui pernyataan resminya.
Intel menegaskan bahwa pihaknya akan menyediakan opsi pekerjaan anyar bagi para pekerjanya di China, yaitu untuk bekerja di wilayah lain di China. Misalnya, di Chengdu di bagian barat China, atau Dalian di sebelah Utara. Namun keduanya berjarak 1.000 km dari Shanghai.
Nancy Zhang, Juru Bicara Intel di Beijing. Zhang menyatakan, ia tidak bisa memastikan apakah ada insentif khusus bagi pekerja yang bersedia dipindahkan ke dua kawasan tersebut.
Namun, Intel memastikan akan tetap berkomitmen untuk membuka usahanya di China dan meningkatkan modal di Intel China Ltd. senilai US$ 110 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News