Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sepanjang Januari hingga September 2025, China masih menjadi pangsa ekspor non minyak dan gas (migas) utama Indonesia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan, ekspor non migas ke China mencapai US$ 46,47 miliar atau 23,26% dari total ekspor non migas Indonesia.
“Ekspor ke China didominasi oleh besi dan baja (HS 72), bahan bakar mineral (HS 27), nikel dan barang daripadanya (HS 75),” tutur Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/11/2025).
Lebih rinci, ekspor besi dan baja (HS 72) mencapai US$ 13,60 miliar dengan andil 29,26%, bahan bakar mineral (HS 27) mencapai US$ 6,86 miliar dengan andil 14,77%, nikel dan barang daripadanya (HS 75) mencapai US$ 5,32 miliar dengan andil 11,46%.
Baca Juga: BPS Catat Inflasi Bulanan Tertinggi di Banten, Deflasi Terdalam di Papua Pegunungan
Kemudian, ekspor non migas terbesar kedua adalah ke Amerika Serikat (AS) mencapai US$ 23,03 miliar atau 11,53% dari total ekspor non migas.
Komoditas ekspor ke AS paling besar adalah mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) mencapai US$ 4,25 miliar atau dengan andil 18,45%, pakaian dan aksesorinya (rajutan) (HS 61) US$ 2,09 miliar dengan andil 9,90%, serta alas kaki (HS 64) mencapai US$ 2,06 miliar dengan andil 8,96%.
Di posisi ketiga adalah India, dengan total ekspor mencapai US$ 14,02 miliar atau 7,02% dari total ekspor non migas. Komoditas utama ekspornya adalah bahan bakar mineral (HS 27) mencapai US$ 4,12 miliar dengan andil 29,42%, lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar US$ 2,84 miliar dengan andil 20,29%, serta besi dan baja (HS 72) mencapai US$ 1,22 miliar dengan andil 8,57%.
Baca Juga: BPS: Ini Faktor Utama Pendorong Inflasi Oktober 2025
Lebih lanjut, untuk ekspor non migas ke wilayah ASEAN mencapai 19,29%, Uni Eropa 7,24%, dan negara lainnya mencapai 31,67%.
Untuk diketahui, kinerja ekspor sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai US$ 209,80 miliar, atau naik 8,14% bila dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 194,01 miliar. Sementara itu, ekspor non minyak dan gas (migas) mencapai US$ 199,77 miliar, atau naik 9,57% bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai US$ 182,33 miliar.
Selanjutnya: Kompleks Parlemen di IKN Segera Dibangun, Nilainya Rp 8,5 Triliun
Menarik Dibaca: FajRi Resmi Berpisah Setelah 11 Tahun, Fajar Tulis Pesan Haru di Instagram Pribadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













