Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menguat cukup tajam beberapa hari terakhir. Menguatnya mata uang garuda tersebut sebagai akibat adanya capital inflow atawa aliran dana masuk ke pasar portofolio tanah air.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini (10/7) berada pada level 11.549. Hari sebelumnya rupiah menginjak level 11.695 dan 11.787 per dollar Amerika Serikat (AS).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, penguatan rupiah hingga menembus 11.549 dikarenakan arus dana masuk yang mengalir. Berapa arus dana yang masuk, Tirta tidak menjelaskan lebih lanjut.
Menurut dirinya, investor pada akhir Juni kemarin wait and see untuk masuk, alhasil inflow tertahan. Sikap wait and see tersebut sebagai sikap investor yang menunggu hasil pemilihan umum presiden (pilpres) 2014.
Ketika ditanyakan mengenai sebab inflow kembali masuk akibat hasil quick count atawa hitung cepat pilpres yang memenangkan salah satu calon pasangan, Tirta tidak mengetahui dengan pasti. "Ekspektasi itu bisa saja. Faktanya memang rupiah menguat karena ada inflow," ujarnya, Kamis (10/7).
BI dalam hal ini berharap dengan proses pilpres yang berjalan damai ini, maka investor akan kembali masuk. Sehingga rupiah pun bisa menguat sesuai fundamentalnya. Asal tahu saja, hingga akhir Juni aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia mencapai US$ 11,54 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News