kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.290   -16,00   -0,10%
  • IDX 7.200   -30,86   -0,43%
  • KOMPAS100 1.051   -5,06   -0,48%
  • LQ45 808   -4,42   -0,54%
  • ISSI 231   -0,60   -0,26%
  • IDX30 421   -1,86   -0,44%
  • IDXHIDIV20 493   -3,16   -0,64%
  • IDX80 118   -0,24   -0,20%
  • IDXV30 121   0,61   0,51%
  • IDXQ30 135   -1,18   -0,86%

Ekonom Proyeksi Ekonomi Indonesia Tetap Kuat Meski ada Kebijakan PPN 12%


Minggu, 22 Desember 2024 / 18:04 WIB
Ekonom Proyeksi Ekonomi Indonesia Tetap Kuat Meski ada Kebijakan PPN 12%
ILUSTRASI. Warga mengambil STNK usai membayar pajak kendaraan bermotor di gerai pelayanan Samsat keliling di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (16/12/2024). Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh kuat pada tahun depan meski ada kebijakan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh kuat pada tahun depan meski ada kebijakan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%.

Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets dari Bank Maybank, Myrdal Gunarto mengatakan bahwa optimistis tersebut karena pemerintah memberikan berbagai insentif untuk mengompensasi kenaikan tarif PPN 12%, termasuk kenaikan UMP sebesar 6,5%. 

Myrdal menilai, insentif yang diberikan seperti diskon tarif listrik selama dua bulan serta bantuan beras juga dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Ada Kenaikan PPN 12%, Kemenkeu Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Sekitar 5,2%

"Dari sisi tingkat konsumsi rumah tangga masih cukup kuat untuk menopang ekonomi kita tumbuh cukup agresif pada tahun depan," ujar Myrdal kepada Kontan.co.id, Minggu (22/12).

Selain konsumsi domestik, Myrdal juga berharap investasi asing atau foreign direct investment (FDI) tetap mengalir di dalam negeri. 

Kendati begitu, ia memperkirakan bahwa ekspor akan mengalami tekanan akibat kondisi geopolitik global yang tidak stabil dan harga komoditas yang diproyeksikan stagnan.

Secara keseluruhan, Myrdal memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di level 5,17% hingga 5,32% pada 2025.

Baca Juga: Bakal Naik Karena PPN 12%, Cek Harga Mobil BYD Atto, Dolphin & M6 Desember 2024

Beberapa sektor yang diproyeksikan tumbuh pesat adalah transportasi, perdagangan, jasa pendidikan, pertambangan, hingga telekomunikasi.

"Jadi kita melihat dari sisi prospek ekonomi masih relatif optimis," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×