Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Tren deflasi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir tampaknya tak akan terulang di bulan November.
Sebab, di November, terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok karena mendekati akhir tahun.
Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina menjelaskan, meningkatnya harga kebutuhan barang pokok karena kebutuhan masyarakat atas barang pokok lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya.
Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun dan Natal 2015.
Walaupun diprediksi akan terjadi inflasi, namun angkanya pun tergolong kecil.
Dian memperkirakan inflasi November di kisaran 0,15%.
Sebab pemerintah melakukan sejumlah upaya untuk menekan gejolak kenaikan harga yang biasa terjadi di akhir tahun.
Ini bisa dilihat dari tidak adanya kebijakan pemerintah yang berpengaruh pada kenaikan harga barang dan jasa.
Selain itu, impor kebutuhan pokok dan mulai masuk musim penghujan, membuat kenaikan harga barang pokok tak terelakkan.
"Selain itu, kenaikan harga juga terpengaruh tren kenaikan harga energi dunia," lanjut Dian.
Pendapat serupa pun diungkapkan ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual.
Selain di bulan November, inflasi akan terjadi pada Desember 2015.
Walaupun begitu, inflasi di November hanya berkisar di angka 0,1%.
Level ini tidak mengkhawatirkan karena masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2014 lalu yang mencapai inflasi 1,4%.
Inflasi tahun 2014 terjadi karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Senada dengan David, ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto juga memperkirakan kisaran inflasi November hanya 0,1%.
Ini terjadi karena walaupun harga barang meningkat, tapi permintaan di akhir tahun tidak sebesar tahun lalu.
Tak ayal, inflasi hingga akhir 2015 pun cenderung lebih rendah dari perkiraan.
Dian memperkirakan hingga akhir tahun, inflasi berada di bawah 3%.
Sedangkan David menilai, inflasi 2015 di kisaran 3%.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sendiri optimistis angka inflasi 2015 bakal berada di bawah 3%.
Keyakinan ini karena hingga Oktober, inflasi sepanjang tahun (year to date) 2,16%.
Ia menilai pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Bank Indonesia sukses melakukan pengendalian inflasi dengan menekan harga kebutuhan pokok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News