Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memberikan outlook terbaru perekonomian tahun ini hanya 5,1%. Padahal sebelumnya otoritas moneter ini memperkirakan pertumbuhan tahun ini masih dalam rentang 5,4%-5,8% dengan kecenderungan pada batas bawah.
Pada triwulan II ekonomi diperkirakan tumbuh 4,9%. Lalu pada triwulan III dan IV, BI melihat pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan ke level 5,3% dan 5,4%.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual sependapat dengan outlook BI terhadap pertumbuhan tahun ini. Dirinya berpendapat pertumbuhan ekonomi triwulan II masih tetap lambat ke level 4,9%-5%. Aktivitas ekonomi baru akan positif setelah Lebaran.
Memang Lebaran akan menyebabkan konsumsi rumah tangga meningkat pada triwulan II, namun sektor manufaktur dan konstruksi bakal terganggu karena tidak ada aktivitas ekonomi yang berarti. "Saya optimis triwulan III dan IV akan lebih kencang," terangnya, Kamis (28/5).
Adanya kebijakan pemerintah yang menaikkan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ke level Rp 36 juta per tahun menjadi sinyal positif untuk menopang konsumsi masyarakat. Harapannya adalah koordinasi kebijakan pemerintah makin baik sehingga investor bisa masuk lebih lebih deras lagi.
Hingga akhir tahun, David melihat ekonomi Indonesia bisa tumbuh maksimal 5,3% dan paling kecil 5,1%. Mulai Agustus setelah Lebaran pemerintah harus bekerja cepat agar serapan belanja bisa maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News