kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.511   87,00   0,53%
  • IDX 6.750   -157,43   -2,28%
  • KOMPAS100 974   -23,42   -2,35%
  • LQ45 750   -15,11   -1,98%
  • ISSI 219   -5,57   -2,47%
  • IDX30 388   -8,98   -2,26%
  • IDXHIDIV20 456   -10,30   -2,21%
  • IDX80 110   -2,41   -2,16%
  • IDXV30 113   -2,40   -2,09%
  • IDXQ30 126   -2,81   -2,19%

Ekonom Indef sebut perizinan satu pintu tidak serta merta perbaiki ICOR Indonesia


Selasa, 17 November 2020 / 22:25 WIB
Ekonom Indef sebut perizinan satu pintu tidak serta merta perbaiki ICOR Indonesia
ILUSTRASI. Pengunjung berfoto di kawasan bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat, Minggu (8/11/2020).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

Makanya, ICOR Indonesia masih tinggi, yakni sebesar 6,6 di tahun lalu. ICOR Indonesia jauh lebih buruk dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam (4,6), Thailand (4,4), Malaysia (4,5), dan Filipina (3,7).

“Nah setelah saya pelajari, ICOR kita 6,6, ini karena biaya yang sangat tinggi karena pungutan liar dan aturan yang tumpang tindih. Akibatnya tidak ekonomis,” ujar Bahlil dalam dialog virtual, Selasa (17/11).

Dus, Bahlil menyampaikan penurunan ICOR menjadi target utama pemerintah, salah satunya lewat UU Cipta Kerja yang bakal diimplementasikan melalui aturan turunannya.

“Peruhan paradigma baik dari pemerintah maupun partner lokal perlu dilakukan perubahan,” ucap Bahlil.

Selanjutnya: UU Cipta Kerja, Moeldoko: Masih terbuka untuk mengakomodir suara buruh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×