Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memproyeksi, inflasi pada Januari berada di kisaran 0.55%-0.6% secara month to month (mtm), atau 2,1% secara year on year (yoy).
“Inflasi di bulan Januari meskipun hanya 2% secara tahunan tapi terbilang cukup tinggi dibanding Januari 2021 lalu yang hanya 1.58% yoy,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (30/1).
Menurutnya, faktor pendukung inflasi ini karena dari sisi permintaan pada Januari ini tergolong rendah. Selain itu adanya varian Omicron cukup berdampak kepada kepercayaan masyarakat untuk berbelanja.
Di Januari, kenaikan harga pangan masih menjadi faktor pendorong utama seperti naiknya harga minyak goreng yang belum bisa selesaikan dengan kebijakan subsidi karena stok minyak goreng subsidi terbatas.
Baca Juga: BI Proyeksi Terjadi Penurunan Tingkat Inflasi Bulanan di Januari 2022
Selain itu telur ayam, daging ayam ras, dan cabai rawit turut berdampak ke inflasi volatile food yang lebih tinggi. dia juga memperkirakan di 2 bulan sampai 3 bulan ke depan inflasi masih akan lebih tinggi khususnya pada April saat Ramadhan dimulai, karena adanya kenaikan harga.
“Perlu diperhatikan efek harga minyak dunia yang naik dan volatilitas nilai tukar serta biaya logistik yang mahal untuk impor akan sebabkan produsen menyesuaikan harga di level konsumen,” jelas Bhima.
Lebih lanjut, Bhima mengatakan, cepat atau lambat, biaya di sisi produsen akan diteruskan ke harga jual produk akhir khususnya elektronik, makanan minuman dan sparepart otomotif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News