kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekonom: Cadangan Devisa Indonesia Masih Ditopang Hot Money


Kamis, 12 Januari 2023 / 23:03 WIB
Ekonom: Cadangan Devisa Indonesia Masih Ditopang Hot Money
ILUSTRASI. Cadangan Devisa Indonesia naik di Desember 2022 menjadi US$ 137,2 miliar


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia meningkat di akhir tahun 2022. Menurut Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, kenaikan cadangan devisa di bulan Desember 2022 terjadi lantaran adanya arus dana yang masuk dari penerbitan surat utang pemerintah.

Seperti diketahui, cadangan devisa Indonesia pada Desember 2022 mencapai US$ 137,2 miliar. Jumlah itu naik dibandingkan cadangan devisa pada akhir November 2022 yang sebesar US$ 134 miliar.

Lebih lanjut, Bhima menjelaskan, kenaikan cadangan devisa yang berasal dari penerbitan utang luar negeri sebenarnya kurang efektif untuk jangka panjang.

"Begitu tempo pembayaran bunga, devisa kembali keluar," kata dia kepada Kontan, Kamis (12/1).

Baca Juga: Sektor Manufaktur Punya Potensi Besar Mengerek Devisa Hasil Ekspor

Bhima menambahkan, ideal kenaikan cadangan devisa berasal dari foreign direct investment (FDI) atau PMA ke sektor manufaktur.

Jadi, devisa yang masuk tersebut bisa bertahan dalam waktu lama, bukan sekadar hot money yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri.

Dengan demikian, cadangan devisa Indonesia lebih berkelanjutan sehingga berpotensi menggemuk atau bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×