Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 sudah kembali ke zona positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi periode April 2021 hingga Juni 2021 tumbuh 7,07% year on year (yoy).
Meski pertumbuhan kuartal II 2021 meroket, kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 hanya akan berada di kisaran 3,6% yoy.
“Masih ada pembatasan mobilitas. Namun, masih positif karena perekonomian Indonesia masih terbantu basis pertumbuhan tahun lalu yang rendah dan kinerja ekspor yang mumpuni,” ujar David kepada Kontan.co.id, Kamis (5/8).
Sementara di sepanjang tahun 2021, David memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan bergerak di kisaran 3,6% yoy hingga 3,7% yoy. Namun, ini dengan catatan pembatasan aktivitas selesai sebelum September 2021.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2021 melemah
David memberi catatan. Hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah mengencangkan potensi investasi, mempercepat belanja pemerintah, dan meningkatkan kinerja ekspor.
Ia memerinci, dalam hal menarik investasi, pemerintah diharap bisa menangkan peluang investasi langsung, terutama di sektor manufaktur. Hal ini juga seiring dengan potensi relokasi investasi dari China.
“Banyak perusahaan yang melakukan perubahan kebijakan investasi. Mereka tidak mau menggantungkan diri lagi ke satu negara saja untuk produksi dan mereka akan coba ke Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Nah, kita harus bisa juga tangkap potensi itu,” ujar David.
Kemudian, dari sisi belanja pemerintah, David berharap pemerintah bisa mengakselerasi belanja pemerintah. Namun tak sekadar cepat, tetapi juga tepat sasaran.
Pasalnya, hingga kini belanja pemerintah masih memiliki peran cukup besar dalam menggerakkan perekonomian. Bukan hanya sebagai kontributor perhitungan pertumbuhan, tetapi juga menjadi bantalan bagi masyarakat untuk melakukan konsumsi sehingga menggerakkan konsumsi rumah tangga.
Dari sisi ekspor, nilai ekspor juga tercatat meningkat bahkan hingga paruh pertama tahun ini. Harapannya, dengan membaiknya negara mitra dagang utama dan naiknya harga komoditas, ekspor masih tetap berdaya dan tetap mendukung perekonomian RI.
Selanjutnya: Dalam roadmap Kementerian BUMN, holding ultra mikro siap sasar pangsa pasar IKNB
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News