Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Central Asia (BCA) memprediksi kalau neraca perdagangan bakal kembali surplus pada bulan November 2020. Seperti yang kita ketahui, neraca perdagangan terus mengalami surplus dalam enam bulan berturut-turut.
Ekonom BCA David Sumual memprediksi, surplus neraca perdagangan akan berada di kisaran US$ 2 miliar. “Kemungkinan masih bakal surplus. Nilai ekspor masih lebih tinggi daripada nilai impor,” ujar David kepada KOntan.co.id, Senin (14/12).
Menurut David, kinerja ekspor sudah bisa lebih tinggi daripada bulan November 2020. Peningkatan ini dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas crude palm oil (CPO) dan mineral.
Baca Juga: Simak katalis yang jadi penggerak rupiah pada Selasa (15/12)
Selain itu, ekspor secara bulanan juga nampak meningkat, seiring dengan peningkatan permintaan dari negara-negara mitra dagang utama, terutama dari China.
“Banyak permintaan terutama komoditas global. Mineral, tembaga, nikel, dan CPO. Lalu juga mineral, tembaga, nikel, dan CPO,” tambahnya.
Sementara itu, nilai impor secara tahunan masih terpantau menurun. Namun, secara bulanan David melihat kalau impor bakal meningkat.
Peningkatan impor secara bulanan didorong oleh peningkatan permintaan menjelang akhir tahun dari dalam negeri, sehingga industri membutuhkan bahan baku untuk menyediakan barang.
Di sepanjang tahun, David memprediksi neraca perdagangan bisa surplus di kisaran US$ 20 miliar. Hal ini dengan asumsi pada bulan Desember 2020 juga akan mengalami surplus sekitar US$ 1 miliar hingga US$ 2 miliar.
Selanjutnya: Ekonom Bank Permata prediksi neraca dagang bulan November surplus US$ 3,11 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
