kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom BCA: Inflasi Juli 2022 Sudah Hampir Capai 5% YoY


Minggu, 31 Juli 2022 / 21:41 WIB
Ekonom BCA: Inflasi Juli 2022 Sudah Hampir Capai 5% YoY
ILUSTRASI. Proyeksi Inflasi Juli. Warga membeli kebutuhan pokok di PD Pasar Djaya, Jakarta,


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat peningkatan harga (inflasi) pada bulan Juli 2022 sudah menuju ke 5% yoy. Menurut perhitungan Bank Central Asia (BCA), inflasi pada Juli 2022 diperkirakan sebesar 0,6% mom atau secara tahunan mencapai 4,9% yoy.

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan, inflasi pada Juli 2022 ini didorong oleh kenaikan harga kelompok barang bergejolak dan kelompok barang diatur pemerintah (administered prices).

“Kenaikan harga pangan seperti cabai, bawang, dan telur. Awal bulan ada masalah distribusi dan pasokan langka beberapa sentra cabai panen. Kemudian ada peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi dan gas,” tutur David kepada Kontan.co.id, Minggu (31/7).

Baca Juga: DRI Perkirakan Inflasi Juli 2022 Sebesar 0,62% MoM

Sedangkan dari komponen inti, ia memperkirakan komponen inti mencetak inflasi sebesar 2,87% yoy, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,63% yoy.

Nah, dari peningkatan komponen inti ini, David melihat sebenarnya inflasi yang bergerak tinggi justru menunjukkan momentum pemulihan ekonomi, yaitu meningkatnya permintaan.

“Inflasi ini sudah sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, karena inflasi inti meningkat, dan pertumbuhan kredit juga melaju lebih tinggi dari ekspektasi semula,” tambah David.

Meski begitu, David mewanti-wanti, peningkatan permintaan yang mendorong peningkatan inflasi sisi permintaan, juga berisiko menimbulkan peningkatan inflasi secara signifikan.

Belum lagi ada risiko berupa pelemahan rupiah, serta masalah distribusi dan ketersediaan pangan. Tentu, ini menjadi hal yang harus diwaspadai.

Baca Juga: BI Perkirakan Inflasi Juli 2022 Capai 0,50% MoM

Nah, untuk menjangkar inflasi dari sisi permintaan ini, ia melihat ada urgensi BI untuk meningkatkan suku bunga acuannya segera. Menurut perkiraannya, ada potensi kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin (bps) sampai akhir tahun ini.

Sedangkan dari sisi suplai, David mengimbau pemerintah untuk tetap menjaga pasokan pangan dan juga distribusi. Ia juga memuji kinerja tim pengendalian inflasi baik di level pusat maupun daerah yang turut meminimalisir risiko terkait dengan terhambatnya suplai dan pasokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×