kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.445   25,00   0,15%
  • IDX 8.013   54,83   0,69%
  • KOMPAS100 1.121   7,26   0,65%
  • LQ45 813   6,53   0,81%
  • ISSI 275   1,80   0,66%
  • IDX30 423   3,14   0,75%
  • IDXHIDIV20 489   2,85   0,59%
  • IDX80 123   0,78   0,64%
  • IDXV30 133   0,98   0,74%
  • IDXQ30 136   0,51   0,38%

Ekonom Bank Permata prediksi ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi 4,72%


Senin, 03 Agustus 2020 / 20:44 WIB
Ekonom Bank Permata prediksi ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi 4,72%
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor melonjak hingga dua digit pada 2020 mendatang. Nilai ekspor pada triwulan III 2019 hanya sebesar 0,02%. Pertumbuhan tersebut


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Permata memprediksi Covid-19 akan menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 di zona negatif.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, ekonomi kuartal II-2020 akan tumbuh negatif di kisaran 4,72% year on year (yoy). Ini turun cukup dalam dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 yang masih mencapai 2,97% yoy.

Kata Josua, kontraksi perekonomian dipengaruhi komponen pertumbuhan ekonomi domestik yang juga terkontraksi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan terkontraksi di kisaran 4,79% yoy setelah sempat tumbuh positif 2,84% yoy di kuartal I-2020.

Baca Juga: Bayang-bayang resesi ekonomi menghantui Indonesia pada kuartal III 2020

"Beberapa data menunjukkan konsumsi rumah tangga menurun signifikan di sepanjang kuartal II-2020," kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (3/8).

Hal ini ditunjukkan dari laju pertumbuhan penjualan ritel pada periode April 2020 - Juni 2020 yang terkontraksi 14,4% yoy. Sementara Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada kuartal II-2020 yang menunjukkan tren penurunan sekitar 33,7% yoy.

Selain itu, laju pertumbuhan nilai tukar petani pada kuartal II-2020 tercatat 0,15% yoy setelah pada kuartal I-2020 tumbuh 1,7% yoy. Pertumbuhan penjualan mobil juga terkontraksi 70,4% yoy dan impor barang konsumsi sepanjang kuartal kedua tahun ini kontraksi 11,9% yoy.

Baca Juga: Kadin proyeksikan PMI manufaktur Indonesia sulit tembus angka 50,0 di kuartal III

Investasi pada kuartal II-2020 juga diperkirakan akan tumbuh negatif di kisaran 5,34% yoy. Ini disebabkan oleh investasi bangunan dan non-bangunan yang cenderung tumbuh melambat.

Ini terlihat dari pertumbuhan penjualan semen yang diperkirakan terkontraksi 20,4% yoy pada kuartal II-2020. Kontraksi penjualan semen mengindikasikan investasi bangunan mengalami penurunan.

Selain itu, investasi non bangunan juga melambat terindikasi dari impor barang modal sepanjang kuartal II-2020 yang kontraksi 20,1% yoy. Penjualan alat berat juga tercatat kontraksi 67,9% yoy.

Sementara itu, konsumsi pemerintah diperkirakan melambat tipis di kisaran 1,55% yoy seiring dengan realisasi pertumbuhan belanja K/L yang tercatat melambat menjadi 2,9% yoy.

Dari sisi perdagangan, Josua melihat kalau ekspor pada kuartal II-2020 berpotensi meningkat daripada impor.

Baca Juga: Kena imbas corona, Surya Toto (TOTO) selektif menyerap belanja modal

Dari sisi produksi, secara umum masih mengalami perlambatan pada kuartal II-2020. Ini terlihat dari penerimaan pajak PPh pada kuartal II-2020 yang kontraksi 16,7% yoy. Penurunan terdalam diperkirakan akan terjadi pada sektor perdagangan dan manufaktur.

"Sebagian besar sektor ekonomi lainnya juga secara umum akan mengalami penurunan signifikan akibat PSBB sejak kuartal II-2020. Ini juga terlihat dari penurunan Saldo Bersih tertimbang (SBT) dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)," tandas JOsua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×