kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.113   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Ekonom Bank Permata perkirakan neraca dagang September 2021 surplus US$ 3,89 miliar


Kamis, 14 Oktober 2021 / 15:54 WIB
Ekonom Bank Permata perkirakan neraca dagang September 2021 surplus US$ 3,89 miliar
ILUSTRASI. Ekonom Bank Permata perkirakan neraca dagang September 2021 surplus US$ 3,89 miliar


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Permata memperkirakan neraca perdagangan Indonesia September 2021 kembali mencetak surplus, meski mengecil dari surplus pada bulan sebelumnya. 

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede, meramal, keuntungan neraca dagang pada bulan laporan sebesar US$ 3,89 miliar, turun dari surplus Agustus 2021 yang sebesar US$ 4,75 miliar. 

“Secara umum, ini dipengaruhi oleh kinerja ekspor yang masih solid. Namun, di sisi lain, kinerja impor juga meningkat,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (14/10). 

Josua kemudian memerinci, kinerja ekspor pada September 2021 diperkirakan turun 1,3% month to month (mtm). Meski memang turun secara bulanan, tetapi nilainya masih lebih tinggi 51,57% year on year (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Pergerakan IHSG Menunggu Sinyal dari Risalah The Fed

Hal ini didorong oleh peningkatan harga komoditas ekspor, terutama batubara dan Crude Palm Oil (CPO). 

Selain itu, dari sisi volume ekspor juga diperkirakan masih naik, sejalan dengan peningkatan aktivitas manufaktur dari negara mitra dagang utama Indonesia seperti China dan India. 

Dari sisi impor, diperkirakan impor secara bulanan naik 3,5% mtm, dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas manufaktur domestik yang kembali berada dalam fase ekspansif, sehingga mendorong impor bahan baku dan barang modal.

Bila dibandingkan dengan September 2020 pun, kinerja impor diperkirakan mengalami pertumbuhan 49,2% yoy. 

Selanjutnya: Neraca Dagang September Masih Bisa Surplus Lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×