kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ekonom Bank Permata optimistis rupiah stabil meski ada kebijakan tapering off


Kamis, 04 November 2021 / 20:44 WIB
Ekonom Bank Permata optimistis rupiah stabil meski ada kebijakan tapering off
ILUSTRASI. Ekonom Bank Permata optimistis rupiah stabil meski ada kebijakan tapering off


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Permata memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan bergerak stabil, meski ada pengumuman kebijakan pengurangan tambahan likuiditas (tapering off) dari The Federal Reserve (The Fed). 

“Kami memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak stabil di kisaran Rp 14.200 hingga Rp 14.400 per dollar AS,” ujar kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Kontan.co.id, Kamis (4/11). 

Hal ini dengan mempertimbangkan bahwa kebijakan tapering off The Fed sudah diantisipasi pasar dan bahkan kebijakan suku bunga The Fed nampak dovish karena belum memberi sinyal kenaikan suku bunga tahun depan.

Selain itu, stabilnya nilai tukar rupiah di tengah kabar ini juga didorong oleh faktor fundamental dalam negeri, serta potensi surplus neraca pembayaran di sepanjang tahun 2021. 

Baca Juga: Rupiah berpotensi menguat jika ekonomi kuartal ketiga 2021 tumbuh di atas 3%

Apalagi, defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) juga diperkirakan rendah sehingga tetap menjaga level cadangan devisa untuk tetapi solid.  “Sehingga ini akan bisa mengelola kondisi permintaan dan penawaran valuta asing di dalam negeri,” ujarnya. 

Bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut telah menegaskan mulai mengerem laju pembelian aset sebagai langkah dalam mengurangi kebijakan uang longgar (easy money policy) saat pandemi Covid-19.

Aksi tapering off tersebut akan dimulai pada akhir bulan November 2021 dan akan berlanjut dengan kebijakan pembelian sekitar US$ 15 miliar per bulan hingga Desember 2021. 

Bahkan, Federal Open Market Committee (FOMC) juga menekankan bisa mengubah kecepatan tapering off ini sesuai dengan kebutuhan. 

Selanjutnya: Pasar segera dibuka, simak proyeksi IHSG dan rekomendasi saham untuk hari ini (4/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×