kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom Bank Permata memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan di level 5%


Selasa, 18 Februari 2020 / 21:32 WIB
Ekonom Bank Permata memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan di level 5%
ILUSTRASI. Ruang penurunan suku bunga acuan BI cenderung makin terbatas.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat bahwa Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga acuan di level 5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di bulan ini.

"BI diperkirakan masih akan mengevaluasi dampak penurunan suku bunga acuannya di tahun lalu mengingat penyesuaian suk bunga kredit perbankan pada tahun lalu masih belum optimal," kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (18/2).

Selain itu, Josua juga melihat bahwa ruang penurunan suku bunga acuan BI cenderung makin terbatas seiring dengan arah suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) yang masih akan bertahan di level 1,5%-1,75% hingga akhir tahun ini.

Baca Juga: Ekonomi domestik butuh stimulus, BI diprediksi bakal turunkan bunga lagi 25 bps

Ini juga dengan mempertimbangkan kurva term structure BI yang masih cenderung flat dan suku bunga Reverse Repo Surat Utang Negara (RR-SUN) tenor 12 bulan yang belum turun signifikan dalam lelang beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, langkah menahan suku bunga acuan ini juga dilakukan dengan nilai tukar rupiah yang masih volatile. Apalagi dengan melihat one-month implied volatility rupiah di sepanjang bulan Februari yang meningkat menjadi 5,4% dari rata-rata bulan Januari yang tercatat 5,0%. "Namun, tingkat inflasi terlihat cenderung terkendali di target saran inflasi BI. Ini memperlihatkan konsumsi yang masih terjaga," kata Josua.

Sementara itu, perekonomian masih dilanda ketidakpastian akibat penyebaran virus corona. Menurut Josua, meski masih menahan suku bunga acuan, BI tetap memperhatikan dan mempersiapkan langkah antisipasi untuk arah kebijakan moneter selanjutnya.

Baca Juga: Antisipasi perlambatan ekonomi, BI disarankan menggunting suku bunga cuan 25 bps

"Apalagi, kalau wabah ini berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Ini tentu sangat memengaruhi perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia," tambah Josua.

Oleh karena itu, Josua melihat bahwa BI masih berpotensi untuk memangkas suku bunga acuan di kisaran 25 bps-50 bps di semester I tahun ini bila wabah virus corona terlihat berkepanjangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×