Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target pemerintah dapat mengerek pertumbuhan ekonomi ke level 7% hingga 8% pada kuartal II-2021 menemui jalan terjal.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, target tersebut tampaknya sulit diraih karena terganjal larangan mudik Lebaran. Namun dia mengakui, bahwa larangan mudik dilakukan untuk menekan angka penularan Covid-19.
“Memang ada faktor low based dari kuartal II-2020. Namun, mudik biasanya menjadi salah satu faktor utama naiknya pertumbuhan secara musiman,” kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (9/4).
Selain larangan mudik, Faisal juga melihat adanya pengurangan hari cuti bersama di kuartal II-2021 akan mengurangi mobilitas masyarakat, terutama yang berkaitan dengan leisure.
Baca Juga: Sri Mulyani: Kami ingin ekonomi kuartal II 2021 bisa rebound
Tak hanya itu, pemerintah juga masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah. Ini pun akan menambah pembatasan mobilitas masyarakat.
Lebih lanjut, Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 memang sudah akan kembali ke zona positif. Namun, ia memprediksi pertumbuhan hanya akan berada di level 5% hingga 6%. Nah, level ini masih di bawah target pemerintah.
Selanjutnya: IMF pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, ini respons Sri Mulyani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News