kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Mandiri prediksi inflasi di akhir kuartal III sekitar 2% secara tahunan


Rabu, 28 Juli 2021 / 14:03 WIB
Ekonom Bank Mandiri prediksi inflasi di akhir kuartal III sekitar 2% secara tahunan
ILUSTRASI. Ilustrasi inflasi: Pedagang melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memprediksi inflasi di akhir kuartal III 2021 akan sebesar 2% year on year (yoy). Hal ini lantaran adanya kenaikan inflasi musiman, salah satunya biaya pendidikan.

“Jika angka kasus harian Covid-19 bisa terus ditekan dan program vaksinasi berjalan lebih cepat, sehingga di kuartal III 2021 PPKM bisa dilonggarkan maka inflasi di akhir tahun kami perkirakan dapat mencapai 2,28% yoy, sedikit di atas batas bawah target inflasi Bank Indonesia,” kata Faisal kepada Kontan.co.id.

Inflasi dapat mencapai 2,28% yoy jika didorong oleh membaiknya permintaan serta pola musiman konsumsi yang naik di akhir tahun. Menurut Faisal, untuk inflasi inti di kuartal III 2021 mungkin tidak banyak bergerak akibat cenderung melemahnya permintaan akibat PPKM level 3 dan 4 terutama terkait leisure/hiburan.

Faisal mengatakan, prediksi inflasi ini juga menghitung pergerakan harga emas yang cenderung melemah dan insentif pajak properti dan kendaraan yang juga diperpanjang sampai akhir tahun ini. 

Namun jika PPKM bisa dilonggarkan di kuartal III 2021  maka inflasi inti bisa merangkak naik di akhir tahun.

Baca Juga: BI Predksi Inflasi Bulan Juli Hanya Berlari 0,01%

Selain itu, risiko inflasi karena kenaikan harga komoditas juga sudah ada. Kenaikan harga komoditas telah menaikkan harga bahan baku produksi, jadi ke depan ada risiko kenaikan tersebut akan di pass through ketika permintaan mulai dirasa solid membaik.

Faisal juga melihat inflasi ke depan akan tetap relatif rendah dan terjaga, walau biasanya memang akan ada kenaikan inflasi bulanan secara musiman menuju akhir 2021. 
Terjaganya tingkat inflasi tersebut masih dapat menyokong daya beli masyarakat di tengah risiko penurunan pendapatan akibat perpanjangan PPKM.

Proyeksi inflasi kuartal III 2021 yang ada di kisaran 2% dan akhir kuartal IV 2021 di 2,28% ini lebih tinggi dari realisasi inflasi akhir 2020 yang sebesar 1.68%. 

Artinya, Faisal bilang, pemulihan ekonomi di 2021 sudah terlihat namun memang lonjakan kasus harian Covid-19 saat ini membuat proses pemulihan terhambat dan tidak secepat yang diharapkan sebelumnya.

Lebih lanjut, Faisal memperkirakan, risiko deflasi bulanan juga bisa saja terjadi jika kasus Covid-19 terus memburuk dan PPKM yang ketat diterapkan lebih lama. “Penurunan kemungkinan terutama akan terlihat dari inflasi terkait jasa transportasi,” tandasnya.

Selanjutnya: Bos BI beberkan 7 kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×