kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Ekonom: Australia butuh kita


Kamis, 05 Maret 2015 / 19:24 WIB
Ekonom: Australia butuh kita
ILUSTRASI. Daftar 9 Makanan Sehat untuk Kesehatan Lambung, Ada Serat hingga Protein


Reporter: Agus Triyono | Editor: Mesti Sinaga

Hubungan Indonesia-Australia semakin memanas akibat terkait eksekusi mati Bali Nine. Seruan agar menghentikan hubungan dagang pun mengemuka.

Pengamat perdagangan, Ina Primiana, mengatakan, secara ekonomi pengaruh Australia terhadap ekonomi Indonesia tidak besar. Sebaliknya, justru Australia yang bergantung secara ekonomi kepada Indonesia.

Ketergantungan ini antara lain bisa dilihat dari neraca perdagangan antara Indonesia dan Australia, di mana Australia lebih banyak mengekspor ke Indonesia. Sebaliknya, "Kita dengan Australia defisit, kita ini pasar potensial, kalau sampai memanas hubungan ke dua negara, saya rasa Australia yang rugi," kata Ina.

Meskipun demikian, Ina tidak yakin hubungan Indonesia dan Australia akan semakin memburuk. Keyakinan ini didasarkannya pada pengalaman selama ini. "Indonesia dan Australia sering seperti ini, tapi tidak pernah sampai menimbulkan ketegangan berarti," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×