Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah pusat mengerahkan seluruh upaya untuk mempercepat proses evakuasi korban dalam masa tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Setelah mengerahkan enam unit helikopter, hari ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan bantuan dari Tentara Nasional Indonesia, untuk mendukung penyaluran logistik dan personel untuk evakuasi
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo Rabu (7/4) menyampaikan dukungan dari TNI Angkatan Darat yakni dari Kodam Udayana telah memberikan dukungan dapur makanan lokasi pengungsian dan posko di tiap daerah.
Sementara TNI Angkatan Laut (AL) menyiapkan enam kapal perang untuk mendukung proses evakuasi dan pengiriman logistik.
Perinciannya adalah
- - KRI Oswald Siahaan akan sandar di Maumere membawa logistik
- - KRI Ahmad Yani di Maumere perlengkapan dan Logistik
- - KRI Semarang untuk RS lapangan sedang disiapkan tempat yang membutuhkan
- - KRI Teluk Amboina
- - KRI Tanjung Kambani
- - KRI Escolar
- - Sea Reader dimobilisasi untuk transportasi dari Larantuka ke Adonara
Sedangkan TNI Angkatan Udara (TNI AU) menyiapkan pesawat Hercules untuk memobilisasi personel TNI yang akan ditugaskan di beberapa lokasi bencana alam banjir bandang.'
"POLRI telah menggelar dapur lapangan di sejumlah tempat dan tim medis yang membantu tim medis daerah untuk merawat pasien. Membuka dapur lapangan bergabung bersama Kementerian Sosial dan Tagana.
Pada kesempatan itu Doni Monardo juga menyampaikan bantuan logistik pemerintah pusat yakni dari Kemensos dan lembaga swasta yang diangkut pesawat TNI dan pesawat Garuda. Menurut Doni, Garuda mengerahkan satu unit pesawat ATR untuk melayani penerbangan Kupang Maumere, Larantuka, Lembata, akan dilanjut ke Alor.
Tidak hanya itu, Mabes Polri juga mengerahkan SAR yang dilengkapi dengan anjing pelacak dari divisi K9 untuk memperkuat pencarian warga hilang.
"Ada 61 warga yang belum ditemukan sebagian besar di tempat sulit dengan bebatuan besar membutuhkan tim satwa dan alat berat," terang Doni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News