Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Keberadaan perlintasan kereta sebidang menimbulkan masalah. Edy Sukmoro, Dirut PT Kereta Api Indonesia mengatakan, perlintasan sebidang rawan kecelakaan.
Bahkan berdasarkan data yang dimilikinya, kecelakaan di perlintasan sebidang per dua hari sekali merenggut korban. "Dua hari sekali ada yang meninggal," katanya di Jakarta, Kamis (26/1).
Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan, keberadaan perlintasan sebidang juga berpotensi jadi sumber kemacetan. Untuk perlintasan sebidang di jalur kereta pantai utara Jawa saja misalnya, saat ini ada 988 perlintasan sebidang.
Frekuensi kereta yang melintasi perlintasan sebidang tersebut mencapai 72 per hari pada hari biasa dan 92 per hari saat musim mudik. "Bayangkan kalau sekali melintas waktunya 5 menit, itu sudah 360 menit dan 450 menit, bisa dibayangkan macetnya," katanya.
Basuki mengatakan, pemerintah tengah berupaya untuk mengatasi keberadaan perlintasan sebidang tersebut. Untuk di wilayah pantai utara Jawa, pihaknya saat ini tengah membangun jalan layang atau overpass. "Yang lain akan dikerjasamakan dengan Jepang, nanti agen eksekusinya di Kementerian Perhubungan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News