kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

DPR Panggil Menkokesra


Jumat, 06 Agustus 2010 / 17:23 WIB
DPR Panggil Menkokesra


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Komisi VII DPR berjanji segera mengusut kasus ledakan tabung gas eplpiji ukuran tiga kilogram (kg). Setelah reses nanti, Panitia Kerja (Panja) DPR akan memanggil Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono beserta timnya.

Pemanggilan ini bertujuan melihat kinerja pemerintah dalam menangani dan mencegah kasus ledakan tabung gas agar tidak terus terjadi masa mendatang. “Panja ini akan menjadi salah satu agenda utama di Komisi VII,” kata Satya W Yudha, Anggota Komisi VII DPR, Jumat (6/8).

Panja DPR ini akan mengkroscek usaha pemerintah dalam menangani kasus ledakan tabung gas elpiji. Sebelumnya, pemerintah sudah membentuk satuan petugas (Satgas) dibawah koordinator Menkokesra.

Selain itu, Panja juga akan memastikan pemerintah tidak lepas tanggungjawab dalam program konversi minyak tanah ke tabung gas elpiji 3 kg tersebut. Sebab, ada kesan, pemerintah menyalahkan Pertamina dalam pendistribusian tabung tersebut. “Padahal, mestinya satgas dibentuk untuk mengontrol mekanisme pendistribusian, bukan untuk menyalahkan,” kata Satya.

Catatan saja, program konversi tersebut sudah berjalan sejak tahun 2007. Sampai saat ini, sedikitnya telah terjadi 95 ledakan tabung gas yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan 121 orang luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×