Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Rencana penawaran saham anak usaha Pertamina, PT Pertamina Hulu Energy, ternyata masih terganjal. Parlemen meminta pemerintah menghitung ulang rencana pelepasan saham tersebut.
DPR beralasan Pertamina merupakan aset negara sehingga pelepasan sahamnya harus hati-hati. Mereka khawatir rencana penawaran saham perdana ini malah merugikang negara.
Selain itu, DPR menilai sektor usaha Pertamina sangat luas mulai dari hulu hingga hilir di sektor minyak dan gas (migas). “Bila ada saham yang dimiliki investor, takutnya kontrol kebijakan pemerintah akan berkurang,” kata Ketua DPR Marzuki Alie saat memimpin Sidang Paripurna, Jumat (30/7).
Bila ini terjadi, Marzuki khawatir kebijakan kontrol migas tidak lagi berpihak ke masyarakat kecil. Namun, malah condong ke sisi bisnis yang lebih menguntungkan investor. “Pertamina adalah BUMN yang strategis, pemerintah harus hati-hati mengelolanya,” kata Marzuki.
Sekadar Anda tahu, Pertamina telah mengajukan rencana penawaran saham perdana Pertamina Hulu Energy (PHE) pada awal Juni lalu ke DPR. Rencananya, mereka akan menjual saham sebanyak 20%. Melalui IPO tersebut, Pertamina menargetkan bisa mendapatkan dana Rp 10 triliun untuk ekspansi bisnis di dalam dan luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News