Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dugaan kebocoran data terjadi lagi. Kali ini diduga ada sebanyak 337 juta data dari Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bocor di darkweb.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta dugaan kebocoran data ini diusut secara tuntas. Selain itu, ia meminta kasus kebocoran data ini harus dijelaskan pemerintah kepada publik, mulai dari proses penanganan, pencegahan dan penindakan hukum.
Menurutnya hal ini penting untuk tetap menjaga kepercayaan publik dari pemerintah. Pasalnya, beberapa kali kebocoran data justru terjadi di instansi pemerintah.
"Ketika publik kehilangan kepercayaan kepada pemerintah dalam menyimpan data setelah data paspor di pusat data nasional bobol, data dukcapil juga bocor maka ke depan segala hal mengenai pengumpulan data pemerintah akan mengalami penentangan jika tidak ada jaminan keamanan dan perbaikan sistem keamanan," tegas Sukamta dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, jum'at (21/7).
Baca Juga: Soal Dugaan Kebocoran Data Kependudukan, Kemendagri: Masih Proses investigasi
Diketahui, isu dugaan kebocoran data sebelumnya juga sempat mencuat, di mana terdapat data 34 passpor, 3,2 miliar data dari Aplikasi Peduli Lindungi, 45 juta data MyPertamina, 105 juta data Komisi Pemilihan Umum, 679.000 surat yang dikirim ke Presiden Jokowi 1,3 miliar.
Ia menilai adanya kebocoran data secara berulang ini menunjukan bahwa belum adanya satu sistem yang kuat di pemerintah untuk menjaga data milik masyarakat.
"Kebocoran data yang berulang di lembaga-lembaga pengelola data milik pemerintah menunjukan hacker telah menemukan kelemahan yang sama diberbagai server data pemerintah sehingga harus dilakukan upaya luar biasa untuk mencegah kebocoran kembali,” jelas Sukamta.
Sebelumnya, kasus kebocoran data terbaru ini diungkap lewat postingan Twitter Daily Dark Web (@DailyDarkWeb), dan diunggah ulang oleh Pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto.
"Kali ini yang bocor adalah data kita semua di Dukcapil sebanyak 337 juta data," tulis Teguh di akun Twitter-nya, Minggu 16 Juli 2023.
Baca Juga: Sebanyak 337 Data Dukcapil Diduga Bocor, Begini Respons Menkominfo
Dia juga menyebutkan, 337 juta data Dukcapil yang dibocorkan oleh pelaku kejahatan di situs Breach Forums, termasuk nama, NIK, No KK, tanggal lahir, alamat, nama ayah, nama ibu, NIK ayah, NIK ibu, No akta lahir/nikah dll.
Dari tangkapan layar yang dibagikan Daily Dark Web dan Teguh, pelaku kejahatan siber itu menggunakan nama akun RRR di situs Breach Forums.
Diketahui, pelaku mulai posting kebocoran data tersebut pada 14 Juli 2023 dan baru "terendus" oleh pegiat keamanan siber pada baru-baru ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News