kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

Dorong Pertumbuhan Kredit, Ini yang Dilakukan Bank Indonesia


Minggu, 28 April 2024 / 13:08 WIB
Dorong Pertumbuhan Kredit, Ini yang Dilakukan Bank Indonesia
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) memperkuat Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – SAMOSIR. Bank Indonesia (BI) memperkuat Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan.

Kepala Grup Sektor Keuangan Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Nugroho Joko Prastowo menyampaikan, penguatan tersebut dilakukan dengan memperluas cakupan sektor prioritas yakni sektor penunjang hilirisasi, konstruksi dan real estate produktif, ekonomi kreatif, otomotif, perdagangan Listrik-Gas-Air Bersih (LGA), dan jasa sosial.

Ia menyebut, sektor tambahan yang dipilih ini karena sektor tersebut bisa memberikan daya ungkit ekonomi dan tidak berisiko, mendukung ekonomi hijau serta program pemerintah.

Adapun sektor tambahan ini akan mulai mendapatkan insentif pada 1 Juni 2024 mendatang. besaran insentif yang diberikan tetap sebesar 4%.

“Harapannya kredit biru ini yang sudah positif dan tinggi sebesar 12,4% sampai Maret jangan sampai turun kembali. Karena nanti di bulan Juni perbankan akan  mendapat tambahan likuiditas dari insentif. Harapannya bank semangat untuk menyalurkannya,” tutur Joko dalam agenda Pelatihan Jurnalis, Minggu (28/4).

Baca Juga: Strategi Perbankan Pertahankan Profitabilitas di Tengah Banyak Sentimen Negatif

Selain memperluas cakupan sektor yang akan mendapatkan insentif, BI juga memberikan tambahan likuiditas perbankan sebesar Rp 81 triliun sehingga total insentif menjadi Rp 246 triliun.

Selanjutnya, sejalan dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat, tambahan likuiditas dari KLM diperkirakan dapat mencapai Rp 115 triliun pada akhir tahun 2024, sehingga total insentif yang diberikan menjadi Rp 280 triliun.

Untuk diketahui, pada Maret 2024 nilai insentif KLM sudah mencapai Rp 165 triliun, ini masuk dalam KLM eksisting yang berlaku sejak Oktober 2023 hingga Mei 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×