kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas, Ini Yang Harus Dilakukan Pemerintah


Rabu, 11 Mei 2022 / 16:11 WIB
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas, Ini Yang Harus Dilakukan Pemerintah
ILUSTRASI. Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Senin (25/4/2022).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas, pemerintah perlu mendukung motor penggerak perekonomian dari sisi pengeluaran maupun dari sisi lapangan usaha.

“Pemerintah perlu mendorong agar konsumsi masyarakat dengan memastikan stabilitas harga atau inflasi domestik,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (11/5).

Menurut Josua, belanja pemerintah terkait program perlindungan sosial juga perlu ditingkatkan produktivitasnya sehingga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah dapat terjaga.

Baca Juga: Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal II 2022 Sesuai Ekspektasi

Sementara dari sisi investasi, pemerintah juga perlu memastikan iklim investasi Indonesia sehingga dapat menarik investasi domestik dan investasi asing terutama di sektor-sektor padat karya seperti manufaktur, perdagangan, pertanian dan konstruksi.

Lebih lanjut Josua mengatakan, dalam rangka meningkatkan nilai tambah dari ekspor, pemerintah juga perlu mengakselerasi hilirisasi sumber daya alam (SDA) seperti batubara, crude palm oil (CPO) dan nikel.

“Di saat bersamaan, upaya mendorong reindustrialisasi juga diharapkan akan mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor terutama bahan baku untuk industri domestik,” jelasnya.

Sehingga secara keseluruhan, Josua melihat bahwa belanja pemerintah perlu dioptimalkan untuk dapat mendorong sisi permintaan perekonomian serta mendukung peningkatan kapasitas produksi dari sisi lapangan usaha.

Secara khusus pada sektor-sektor padat karya yang memiliki multiplier effect yang besar pada penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya dapat mendukung pemulihan ekonomi yang berkualitas serta berkelanjutan.

Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Bisa Tergerus Bila Inflasi Inti Lebihi Proyeksi Ekonomi

Sebelumnya, Josua memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 ini berada di range 4,5% hingga 5% yang mempertimbangkan faktor high base effect di mana pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 tercatat 7,07%.

Pertumbuhan ini didorong oleh salah satunya sektor transportasi yang tumbuh tinggi, mengingat jumlah pengguna transportasi akan meningkat sejalan dengan arus mudik dan balik Lebaran.

“Secara musiman ketika kuartal tersebut jatuh bersamaan dengan Ramadan dan Idul Fitri, peluang untuk sektor transportasi tumbuh tinggi cukup besar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×