kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Dorong Investasi Energi Bersih, Indonesia Bangun Green Hidrogen Berbasis Panas Bumi


Rabu, 10 September 2025 / 23:00 WIB
Dorong Investasi Energi Bersih, Indonesia Bangun Green Hidrogen Berbasis Panas Bumi
ILUSTRASI. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu. Pemerintah melakukan groundbreaking Proyek Green Hydrogen Pilot Plant Ulubelu di Lampung yang digarap PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia memulai membangun Green Hydrogen berbasis panas bumi di dalam negeri dan diklaim menjadi yang pertama di dunia. 

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu melakukan groundbreaking Proyek Green Hydrogen Pilot Plant Ulubelu di Lampung yang digarap PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. 

Pemerintah mengklaim ini menjadi pilot plant perdana di dunia yang memanfaatkan teknologi anion exchange membrane electrolyzer berbasis energi panas bumi untuk menghasilkan hidrogen hijau.

Baca Juga: PGEO Lakukan Groundbreaking Pilot Plant Green Energy Ulubelu, Lampung

Wamen Todotua menegaskan, pembangunan pabrik hidrogen hijau ini merupakan tonggak penting dalam mendorong hilirisasi energi baru terbarukan sekaligus mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.

“Proyek green energy pilot plant ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060,” ujar Todotua dikutip dari keterangan resminya, Rabu (10/9/2025).

Ia menjelaskan, pemanfaatan hidrogen hijau akan memperkuat ekonomi berkelanjutan, mulai dari bahan bakar transportasi hingga dekarbonisasi industri. Dengan target produksi sekitar 100 kilogram per hari pada November 2026, hasil produksi tidak hanya dimanfaatkan Pertamina Group, tetapi juga mitra eksternal seperti Toyota untuk pengembangan kendaraan hidrogen.

"Hilirisasi terbukti telah menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depan, hilirisasi tidak hanya akan berfokus pada mineral, tetapi juga akan ditopang energi hijau sebagai katalisator utama agar industrialisasi berjalan lebih efisien dan kompetitif,” jelas Todotua.

Baca Juga: SUN Energy Siapkan Talenta Muda untuk Serap 348 Ribu Green Jobs di Sektor Surya

Ia menegaskan komitmen Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM untuk terus mendorong investasi di sektor energi hijau dan hilirisasi sumber daya alam. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, BUMN, swasta, dan mitra internasional menjadi kunci dalam membangun ekosistem energi hijau yang tangguh.

Proyek Green Hydrogen Ulubelu diharapkan menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat kepemimpinan dalam transisi energi global.

Groundbreaking ini juga dihadiri Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, serta jajaran direksi Pertamina Group.

Selanjutnya: Kekayaan Larry Ellison Melonjak Dekati Elon Musk

Menarik Dibaca: Prediksi Semen Padang vs PSBS Biak Numfor (11/9): Tuan Rumah Siap Curi Poin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×