kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

DJP Rilis Pedoman Baru untuk Faktur Pajak di Era PPN 12%


Minggu, 05 Januari 2025 / 23:00 WIB
DJP Rilis Pedoman Baru untuk Faktur Pajak di Era PPN 12%
ILUSTRASI. KONTAN/Baihaki/29/12/2023. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) resmi mengumumkan pedoman teknis pembuatan Faktur Pajak untuk mendukung implementasi PMK Nomor 131 Tahun 2024.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA.  Direktorat Jenderal Pajak (DJP) resmi mengumumkan pedoman teknis pembuatan Faktur Pajak untuk mendukung implementasi PMK Nomor 131 Tahun 2024. 

Pedoman ini dituangkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-1/PJ/2025 yang mulai berlaku pada 3 Januari 2025.

Kebijakan ini disusun untuk memberikan masa transisi selama tiga bulan, yakni 1 Januari hingga 31 Maret 2025, guna membantu pelaku usaha beradaptasi dengan sistem baru.

Ada beberapa poin penting yang disampaikan DJP dalam Perdirjen tersebut. Pertama, pelaku usaha diberi kesempatan untuk menyesuaikan sistem administrasi

Baca Juga: Aturan Terbit! Pembeli Berhak Minta Pengembalian Kelebihan PPN 12%

Wajib Pajak dalam menerbitkan Faktur Pajak sebagaimana diatur dalam PMK 131 Tahun 2024.

Kedua, Faktur Pajak yang diterbitkan atas penyerahan selain barang mewah dengan mencantumkan nilai PPN terutang sebesar:

1) 11% dikali dengan harga jual (seharusnya 12% x 11/12 x harga jual); atau 

2) 12% dikali dengan harga jual (seharusnya 12% x 11/12 x harga jual), dianggap benar dan tidak dikenakan sanksi.

Dalam hal terjadi kelebihan pemungutan PPN sebesar 1% dari yang seharusnya 11% namun telanjur dipungut sebesar 12% diberikan pengaturan sebagai berikut.

Pertama, pembeli dapat meminta pengembalian kelebihan pemungutan PPN sebesar 1% kepada penjual.

Kedua, atas permintaan pengembalian kelebihan PPN tersebut, PKP penjual melakukan penggantian Faktur Pajak.

Baca Juga: Coretax Gagal Berjalan Mulus, Aktivitas Bisnis Ikut Terhambat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×