Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga riset AidData mengungkapkan ada beberapa negara yang menumupuk utang tersembunyi kepada China di sepanjang tahun 2000-2017.
Tumpukan utang ini terkait dengan keinginan China untuk membuat jalur sutera baru atau yang dikenal dengan Belt and Road Initiative (BRI).
Lembaga tersebut menyebut Indonesia merupakan salah satu negara yang ada dalam daftar negara pemilik utang tersembunyi. Tercatat, Indonesia memiliki utang tersembunyi sebesar US$ 17,28 miliar.
“Utang tersembunyi tersebut nilainya setara 1,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” tulis AidData dalam laporannya, seperti dikutip Selasa (5/10).
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menampik akan hal itu.
Baca Juga: Indonesia ternyata punya utang tersembunyi kepada China, berapa besarannya?
“Tidak benar itu definisi utang tersembunyi. Itu investasi perusahaan China. Tidak tepat dikatakan utang tersembunyi. Itu dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA),” ujar Iskandar kepada Kontan.co.id, Selasa (5/10).
Iskandar menyebut, dengan investasi tersebut, bahkan membawa hal positif bagi perekonomian Indonesia, terutama dari sisi ekspor.
Investasi tersebut menjadi salah satu pendorong ekspor Indonesia moncer, sehingga neraca perdagangan mencetak surplus 16 bulan berturut-turut.
“Bahkan, dengan produksi nikel dari perusahaan China itu, Indonesia diperkirakan menjadi produsen baterai dan mobili listrik dunia,” tambahnya.
Selain itu, dengan potensi perkembangan industri tersebut juga menyebabkan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia atau debt to GDP ratio pada saat pandemi lebih baik dari negara-negara lain.
Tercatat, debt to GDP ratio Indonesia tahun 2020 sebesar 39,4% atau lebih rendah dari negara-negara sebaya seperti Thailand yang mencapai 44,9%, Filipina 54, 6%, dan lain-lain.
Selanjutnya: Iconnet diduga punya utang Rp 26 miliar, PT ASL bawa anak usaha PLN itu ke PKPU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













