kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ditjen Pajak pastikan kesiapan infrastruktur untuk intip rekening nasabah


Rabu, 29 Agustus 2018 / 15:30 WIB
Ditjen Pajak pastikan kesiapan infrastruktur untuk intip rekening nasabah
ILUSTRASI. Ilustrasi Pajak PPH


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditjen Pajak akan meningkatkan fasilitas IT dan digital untuk menunjang target penerimaan pajak.

Hal tersebut diungkapkan oleh Iwan Djuniardi, Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Ditjen Pajak, pada acara HUT Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI). Rabu (29/8).

"Kalau kita lihat tantangan ke depan, bahwa dari sisi internal soal peningkatan beban sistem kami meningkat di mana data yang kami kelola meningkat luar biasa," ujar Iwan.

Adapun fasilitas digital yang akan diberlakukan adalah pemanfaatan melalui program Big Data yang juga mencakup Automatic Exchange Of Information (AEoI) atas data-data para wajib pajak yang kemudian akan diolah oleh sistem yang ada di Ditjen Pajak.

AEoI ini diklaim mampu menutup sebagian besar peluang wajib pajak untuk menyembunyikan harta atau penghasilan baik yang ada di luar negeri maupun di dalam negeri (tax evasion). Data yang mampu dikelola oleh program ini juga mampu menganalisis sampai 5 Juta data per hari.

Mengenai kesiapan program AEoI, Iwan mengatakan bahwa dari segi infrastruktur sudah siap untuk diimplementasikan pada bulan September tahun ini. Tingkat kapasitasnya pun akan ditingkatkan dari 600 terabyte menjadi 1,2 petabyte.

"AEoI ini sudah siap data-datanya juga sudah masuk semua, cuma ya kan karena masih pertama kali masih banyak kesalahan data yang masuk, tapi sekarang kita lagi bersihkan kok, dan siap untuk di implementasikan bulan September," kata iwan.

Terakhir, dirinya sempat menyayangkan mengenai anggaran yang disiapkan untuk pengembangan IT yang ada di Ditjen Pajak bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura. "Paling kita masih 1/5 nya lah, cuma 0 koma sekian persen nya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×