Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengaku tidak tertarik kalaupun ditawari posisi menjadi Jaksa Agung oleh presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2014.
Abraham mengaku lebih memilih tetap menjadi Ketua KPK. Dia mengatakan jabatannya sekarang memungkinkannya lebih bebas menindak pidana korupsi.
"Saya memilih jadi ketua KPK karena ketua KPK (bahkan) bisa menangkap presiden dan wakil presiden. Kalau Jaksa Agung, sulit," ucap Abraham di Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Abraham memberikan contoh, KPK tidak terhambat sama sekali ketika harus memeriksa Wakil Presiden Boediono dalam kasus skandal Bank Century. Jaksa KPK yang memeriksa Boediono di persidangan perkara itu pun tak terlihat gentar.
"Jaksa Roni kan bisa dilihat gesture (bahasa tubuh)-nya, tidak sedikit pun gentar, saya bangga di situ. Coba di luar (KPK), secara psikologis enggak bisa," tutur Abraham.
Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan ini mengaku ingin menuntaskan masa jabatannya sebagai pimpinan KPK hingga akhir periode jabatan pada Desember 2015.
Saat dikonfirmasi apakah dia pernah ditawari posisi Jaksa Agung oleh calon presiden Joko Widodo (Jokowi), Abraham menolak menjawab. "Tanya Jokowi," tepis dia. (Icha Rastika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News