Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP, Setya Novanto, membantah melakukan rekayasa saat dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Menurut dia, saat itu dia benar-benar sakit akibat kecelakaan.
Novanto mengatakan, saat itu dia memang membutuhkan perawatan melalui infus. Dia membantah menggunakan jarum infus yang biasa digunakan untuk anak-anak.
"He-he-he, masa infus anak-anak?" kata Novanto saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (12/3).
Setya Novanto diduga berpura-pura sakit saat dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Upaya itu diduga dilakukan untuk menghindari penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dua orang yang diduga merekayasa data medis Setya Novanto adalah advokat Fredrich Yunadi dan dokter RS Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo. Hal itu sebagaimana diungkapkan jaksa dalam surat dakwaan terhadap Bimanesh yang dibacakan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/3).
Menurut jaksa, saat dirawat di rumah sakit, Novanto didiagnosis mengalami luka akibat kecelakaan. Diagnosis tersebut diduga rekayasa karena sudah ditentukan sejak awal. Bahkan, saat Novanto masih berada di Gedung DPR.
Saat berada di rumah sakit, menurut jaksa, dokter Bimanesh memerintahkan perawat berpura-pura memasang infus terhadap Novanto.
Namun, perawat menggunakan jarum kecil berukuran 24 yang biasa digunakan untuk pasien anak-anak.
"Waduh, saya susah diinfus. Jadi, kalau sudah diinfus, itu benar-benar. Sebab, pembuluh saya kecil, jadi saya ketika sadar sudah ada infus. Kalau tidak, obatnya enggak bisa masuk," kata Novanto. (Abba Gabrillin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditanya soal Gunakan Jarum Infus Anak-anak, Ini Jawaban Setya Novanto",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News