kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Ditahan Kejaksaan Agung, ini peran 5 orang di mega skandal investasi Jiwasraya


Selasa, 14 Januari 2020 / 22:14 WIB
Ditahan Kejaksaan Agung, ini peran 5 orang di mega skandal investasi Jiwasraya
ILUSTRASI. Mantan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hendrisman Rahim mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung Jampidsus Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (14/1/2020). Hendrisman Rahim ditahan terkait kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan d


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  Kejaksaan Agung resmi menahan lima orang tersangka terkait mega skandal investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Saat ini, masih ada belasan orang yang diperiksa oleh kejaksaan agung terkait mega skandal investasi di Jiwasraya yang ditengarai merugikan negara sampai Rp 13,7 triliun.

Sekadar mengigatkan, kasus Jiwasraya memantik perhatian publik. Pemicunya adalah gagal bayar pemegang polis Saving Plan Jiwasraya. Gagal bayar ini terjadi pada Oktober 2018.  Dalam suratnya ke sejumlah bank-bank yang menjual produk saving plan, Jiwasraya mengaku menyerah tak bisa membayar polis JS Plan senilai Rp 802 miliar.

Sontak, ini mengejutkan publik. Dari sini pula,  satu per satu persoalan Jiwasraya terungkap. Tak hanya default alias gagal bayar polis, Jiwasraya juga mengalami krisis likuiditas yang superparah. Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan,ekuitas Jiwasraya sudah negatof Rp 10, 24 triliun pada akhir 2017.

Dari situlah, kasus lantas bergulir. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta mulai ikut menelisik masalah Jiwasraya pada  Juni 2019. Lantas, Kejaksaan Agung mengambil alih masalah Jiwasraya di Desember 2019.

Salah satu pencetus pengambil alihan adalah laporan dari Kementerian BUMN atas penyimpangan investasi di Jiwasraya dengan indikasi tindak pidana korupsi yang dilakukan direksi lama Jiwasraya, manajer investasi dan tokoh-tokoh yang disebut-sebut menjadi mafia pasar modal. Indikasi kerugian negara dari kasus Jiwasraya segede Rp 13, 7 triliun.

Dan, 14 Januari, Kejaksaan Agung menetapkan lima orang tersangka sekaligus menahannya.   Kelima orang tersebut tiga dari manajemen lama Jiwasraya dan dua lainnya adalah pihak eksternal Jiwasraya. Inilah peran mereka yang ditahan lebih dulu oleh Kejaksaan Agung (baca berikutnya)



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×