kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diplomasi sukses kopi dan batik di Spring Meeting IMF-World Bank


Kamis, 19 April 2018 / 18:16 WIB
Diplomasi sukses kopi dan batik di Spring Meeting IMF-World Bank
ILUSTRASI. Pertemuan IMF - WB


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON DC. Kopi dan batik menjadi jurus diplomasi bagi Indonesia dalam Spring Meeting International Monetary Fund (IMF) and World Bank 2018 di Washington D.C, Amerika Serikat, 16-22 April 2018.

Aroma harum kopi yang menguar mampu menyedot pengunjung ke booth Bank Indonesia (BI) di Gedung IMF H1. Delegasi dari banyak negara, utamanya dari sektor keuangan rela mengantre untuk menyeruput kopi yang disuguhkan gratis bagi pengunjung. Warna-warna batik yang cerah juga mampu membetot pengunjung. Dibanderol mulai US$ 40, baju batik dan helaian kain juga diserbu pengunjung.

Peter Jacobs, Kepala Task Force IMF-WB Annual Meeeting 2018 yang juga staf Ahli Dewan Gubernur Bank Indonesia mengatakan, BI membawa bermacam-macam kopi khas Indonesia dalam pehelatan yang dihadiri oleh banyak pejabat di sektor keuangan dan kebanksentralan di seluruh dunia.

Khusus di Rabu (18/4), BI menyuguhkan kopi Aceh Gayo yang memiliki cita rasa kuat dalam Spring Meeting itu.

Adapun batik dari banyak daerah, termasuk Bali. “Antusiasme pengunjung memang menyenangkan,” ujar Peter bangga.

Dari laporan yang ia terima, penjualan batik selama Spring Meeting bahkan selalu laris manis. Menurut Peter, bukan untung yang dikejar, BI membawa batik dan kopi ke acara Spring Meeting sekaligus untuk mengenalkan lebih jauh budaya dan keragaman Indonesia kepada para delegasi.

Harapannya harum kopi, helaian kain batik dan baju berbahan batik bisa memantik penasaran mereka untuk datang ke Annual Meeting 2018 di Nusa Dua Bali bulan 8-14 Oktober nanti. Targetnya, pertemuan tersebut dihadiri 18.000 delegasi dari 189 negara.

“Banyak dari mereka yang juga akan membawa keluarga,” ujarnya. Bukan mustahil, jumlah pengunjung acara tersebut akan melonjak menjadi 21.000.

Ah… aroma kopi, wangi kain batik dan cantiknya baju berbahan batik nampaknya berhasil menjadi alat diplomasi yang memikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×