Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berharap hasil yang didapat dari ajang Indonesia Africa Infrastructur Dialouge bisa lebih besar lagi dari hasil yang sudah di dapat.
Dengan jumlah peserta lebih dari 700 peserta dari 53 negara, baik itu dari pemerintah Indonesia dan negara-negara Afrika plus perusahaan. BUMN dan swasta, acara tersebut menghasilkan kesepakatan bisnis senilai U$ 822 juta.
Baca Juga: Ajang bisnis infrastruktur Indonesia dan Afrika digelar di Bali
"Hasil itu bisa lebih besar lagi. Karena selama dua hari acara yang berlangsung 20 Agustus sampai 21 Agustus 2019 juga masih ada kemungkinan tambahan kesepakatam bisnis," kata Retno, di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (20/8).
Sejumlah kesepakatan terjadi di ajang tersebut. Yang melibatkan sejumlah BUMN dengan beberapa negara Afrika seperti Senegal, Maroko, Uni Afrika, dan lainnya. BUMN yang dapat berkah yakni Wijaya Karya, INKA, PT LEN, dan lainnya. Ragam proyek infrastruktur terjadi di acara itu. Mulai dari properti, jalan raya, kereta, dan lainnya.
Sejatinya hasil itu lebih gede dari acara serupa tahun lalu yang memcapai lebih dari US$ 500 juta. Menlu Retno sendiri menyatakan kalau mulai beberapa tahun ini tugas Kemlu tidak cuma berperan untuk tugas diplomasi di bidang politik, sosial dan budaya saja tapi juga gencar melakukan diplomasi ekonomi. "Ini yang kami kerjakan sekarang,' katanya.
Baca Juga: Kesepakatan bisnis antara Indonesia dengan Afrika mencapai US$ 822 juta
Supaya lancar, Kemlu mengajak kementrian teknis dan BUMN untuk terlibat dalam setiap diplomasi ekonomi yang dilakukan. Tujuannya untuk mengoptimalkan hasil dari diplomasi ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News