kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Dhiva Sarana masuk pemberesan aset


Senin, 06 April 2015 / 10:41 WIB
Dhiva Sarana masuk pemberesan aset
ILUSTRASI. Drama Korea Doona dibintangi Suzy dan beberapa judul serial lainnya yang masuk jajaran top series Netflix hari ini (23/10).


Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Proses kepailitan PT Dhiva Inter Sarana dan Richard Setiawan, penjamin pribadi utang Dhiva, memasuki tahap pemberesan aset. Dalam sebulan ke depan, tim kurator akan melakukan inventarisasi dan penaksiran aset Dhiva Inter Sarana dan Richard Setiawan.

Allova, salah satu tim kurator Dhiva Intern Sarana dan Richard Setiawan menuturkan, saat ini tim kurator sedang mencari tim penilai independen untuk menilai seluruh aset debitur yang telah diidentifikasi. Menurut Allova, proses inventarisasi butuh waktu sekitar satu bulan.

"Kami sedang mencari tim appraisal yang bersedia menilai seluruh aset," ujar Allova, akhir pekan lalu.

Saat ini, tim kurator tengah menyusun daftar aset yang dijaminkan ke bank maupun tidak dijaminkan. Aset Dhiva yang telah teridentifikasi saat ini berupa pabrik di Batam dan Tangerang, stok pipa, sejumlah tanah dan bangunan di Karawaci, dan barang-barang di kantor pusat Dhiva di gedung Equity Tower, Jakarta.

Selain itu, aset Richard berupa tiga unit mobil mewah, yakni Roll Royce yang dijaminkan ke Bank BRI, dan Range Rover yang dijaminkan ke BII Finance Center, dan satu unit mobil Honda Freed. Allova menegaskan, tim kurator telah menyita dan mengamankan aset pabrik pipa di Batam dan Tangerang.

Selain itu, stok pipa yang telah diproduksi 61.000 buah. Pengamanan pabrik oleh tim kurator telah dilaksanakan sejak Dhiva dan Richard dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 4 Maret 2015.

Persoalannya, lanjut Allova, tim kurator dan kreditur masih kesulitan menginventarisasi aset lainnya secara langsung. Sebab, pemberesan aset terkendala penyegelan kantor pusat Dhiva oleh pihak pengelola Equity Tower akibat menunggak tagihan listrik.

Lukman Witono, perwakilan Dhiva, bilang, pihaknya akan kooperatif menyediakan dokumen yang dibutuhkan dalam proses pailit. Cuma, pihaknya tak bisa masuk kantor pusat Dhiva. Padahal, seluruh dokumen berada di sana. "Kami tak bisa masuk ke kantor pusat, karena disegel pengelola gedung sejak dua minggu terakhir," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×