Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Didi Rhoseno Ardi
JAKARTA. PT Rio Tinto Indonesia telah mengantongi izin pinjam pakai hutan dari Departemen Kehutanan. Kepastian diberikannya izin pinjam pakai ini tentu akan mempercepat rencana pengembangan tambang nikel di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
"Kami sudah dapat izin dari Dephut, semua sudah beres. Tapi kalau dalam perkembangan ada rencana perubahan fungsi hutan, kami akan ikut aturan yang ada," ujar Juru Bicara Rio Tinto Budi Irianto, Jumat (12/12).
Satu-satunya kendala yang menghadang perusahaan asal Inggris itu untuk segera beroperasi di Sulawesi adalah belum diberikannya persetujuan rancangan kontrak karya (KK) oleh pemerintah dan DPR. Menurut Budi, pembahasan masalah royalti juga masih dibahas dengan pemerintah.
Asal tahu saja, Rio Tinto berencana menanam modal US$ 2 miliar untuk eksplorasi tambang di Lasamphala, Sulawesi Tengah dan membangun pabrik pengolahan dengan kapasitas produksi 46 ribu ton per tahun. Pada pertengahan 2009, perusahaan menargetkan sudah menyelesaikan percepatan pra studi kelayakan. Langkah ini akan dilanjutkan dengan studi kelayakan penuh. Kemudian pada 2010 mulai melakukan Front End Engineering Design, dan pada 2011 melakukan Engineering Procurement and Construction.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News