kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Defisit Neraca Transaksi Berjalan Turun Jadi US$ 1,1 Miliar Pada Kuartal IV 2024


Kamis, 20 Februari 2025 / 11:35 WIB
Defisit Neraca Transaksi Berjalan Turun Jadi US$ 1,1 Miliar Pada Kuartal IV 2024
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/08/2018. Defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) mencatat penurunan pada kuartal IV 2024 atau akhir tahun 2024.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) mencatat penurunan pada kuartal IV 2024 atau akhir tahun 2024.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indoensia (BI) Ramdan Denny Prakoso mencatat, transaksi berjalan mencatat defisit sebesar US$ 1,1 miliar atau 0,3% dari produk domestik bruto (PDB), lebih rendah dibandingkan dengan defisit sebesar US$ 2,0 miliar atau 0,6% dari PDB) pada kuartal III 2024.

“Transaksi berjalan mencatat penurunan defisit seiring dengan kenaikan harga komoditas di tengah aktivitas ekonomi domestik yang tetap terjaga,” tutur Denny dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/2).

Baca Juga: Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Surplus US$7,9 Miliar pada Kuartal IV 2024

Adapun Ia menjelaskan, perbaikan kinerja transaksi berjalan terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan barang, didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas seiring dengan kenaikan harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia.

Di sisi lain, impor barang tetap tumbuh sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. Aktivitas impor barang tersebut meningkatkan impor jasa freight, sehingga turut mendorong peningkatan defisit neraca jasa.

Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga tercatat lebih tinggi karena kenaikan pembayaran imbal hasil atas investasi langsung dan investasi portofolio sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik yang terjaga.

Baca Juga: IHSG Rebound 0,23% Mengawali Perdagangan Kamis (20/2), Melawan Arah Bursa Regional

Selanjutnya: Grab Holdings Prediksi Pendapatan 2025 di Bawah Perkiraan, Hadapi Persaingan Ketat

Menarik Dibaca: Ulang Tahun ke-68, BCA Punya Promo Diskon Hingga 68%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×