kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Defisit anggaran di akhir November lebih rendah


Minggu, 03 Desember 2017 / 15:09 WIB
Defisit anggaran di akhir November lebih rendah


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga menjadi salah salah satu penyebab defisit defisit anggaran terkendali.

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengatakan, defisit anggaran hingga akhir November berada di kisaran 2,22% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu lanjut dia, lebih kecil dibanding posisi akhir Oktober lalu yang sebesar 2,25% dari PDB.

"Defisitnya masih aman. Itu lebih kecil dibanding posisi Oktober," kata Askolani, Kamis (30/11) lalu.

Dari sisi penerimaan negara, Askolani bilang pemerintah mengoptimalkan seluruh sumber pendapatan. Tak hanya penerimaan pajak, tetapi juga penerimaan bea dan cukai dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Askolani mengklaim, realisasi PNBP sampai akhir November mendekati target sehingga akhir tahun bisa melampaui target yang dipatok dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 260,2 triliun. Hingga akhir Oktober, realisasi PNBP memang telah melampaui 90% dari target, yaitu Rp 244,3 triliun atau 93,9% dari target.

Sementara itu, realisasi penerimaan pajak yang dicatatkan Ditjen Pajak Kemenkeu hingga akhir November 2017 sekitar Rp 988,4 triliun atau 77% dari target dalam APBN-P 2017.

Sementara realisasi belanja, "Tidak ditahan, melainkan berbasis output," tambah Askolani.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis, defisit anggaran sampai akhir tahun akan berada pada lebel 2,7% dari PDB, sesuai prognosa pemerintah yang sebesar 2,67% dari PDB.

Dari sisi penerimaan, pihakya akan menjaga penerimaan yang telah ditetapkan, khususnya penerimaan pajak dari upaya ekstensifikasi dari data yang telah diperoleh.

Sementara dari sisi belanja, pihaknya akan mengidentifikasi belanja-belanja yang betul-betul dibelanjakan. Misalnya, belanja-belanja yang sudah ada kontraknya.

"Kami masih akan menghitung dalam minggu-minggu depan lagi sehingga angka persisnya dapat diperoleh yang tidak akan mengagetkan para dunia usaha. Kami tetap sesuai prediksi mengumpulkan penerimaan perpajakan dan jumlah defisitnya deviasainya tidak terlalu besar," kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×