kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Defisit anggaran di akhir November lebih rendah


Minggu, 03 Desember 2017 / 15:09 WIB
Defisit anggaran di akhir November lebih rendah


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga menjadi salah salah satu penyebab defisit defisit anggaran terkendali.

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengatakan, defisit anggaran hingga akhir November berada di kisaran 2,22% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu lanjut dia, lebih kecil dibanding posisi akhir Oktober lalu yang sebesar 2,25% dari PDB.

"Defisitnya masih aman. Itu lebih kecil dibanding posisi Oktober," kata Askolani, Kamis (30/11) lalu.

Dari sisi penerimaan negara, Askolani bilang pemerintah mengoptimalkan seluruh sumber pendapatan. Tak hanya penerimaan pajak, tetapi juga penerimaan bea dan cukai dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Askolani mengklaim, realisasi PNBP sampai akhir November mendekati target sehingga akhir tahun bisa melampaui target yang dipatok dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 260,2 triliun. Hingga akhir Oktober, realisasi PNBP memang telah melampaui 90% dari target, yaitu Rp 244,3 triliun atau 93,9% dari target.

Sementara itu, realisasi penerimaan pajak yang dicatatkan Ditjen Pajak Kemenkeu hingga akhir November 2017 sekitar Rp 988,4 triliun atau 77% dari target dalam APBN-P 2017.

Sementara realisasi belanja, "Tidak ditahan, melainkan berbasis output," tambah Askolani.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis, defisit anggaran sampai akhir tahun akan berada pada lebel 2,7% dari PDB, sesuai prognosa pemerintah yang sebesar 2,67% dari PDB.

Dari sisi penerimaan, pihakya akan menjaga penerimaan yang telah ditetapkan, khususnya penerimaan pajak dari upaya ekstensifikasi dari data yang telah diperoleh.

Sementara dari sisi belanja, pihaknya akan mengidentifikasi belanja-belanja yang betul-betul dibelanjakan. Misalnya, belanja-belanja yang sudah ada kontraknya.

"Kami masih akan menghitung dalam minggu-minggu depan lagi sehingga angka persisnya dapat diperoleh yang tidak akan mengagetkan para dunia usaha. Kami tetap sesuai prediksi mengumpulkan penerimaan perpajakan dan jumlah defisitnya deviasainya tidak terlalu besar," kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×