Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Mulai bulan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setiap bulan. Pertemuan intens ini guna membahas persoalan-persoalan teknis inflasi.
Darmin mengatakan, pihaknya mencoba menelusuri apa saja faktor yang bisa mendorong berubahnya administered prices atau harga-harga yang diatur pemerintah, juga apa yang mendorong berubahnya volatile food. Pasalnya, harga BBM bersubsidi sampai cabai rawit besar pengaruhnya terhadap inflasi.
"Hari ini, kami bahas recana kerja pembahasan inflasi karena kita mau bikin rapat bulanan, kita bicarakan jadwalnya, rencana kerjanya, ada juga persoalan-persalan teknis inflasi," ucapnya saat meninggalkan Gedung Kemenko Perekonomian, Kamis malam (9/2).
Mendatang, rapat digelar tanggal 1, setelah data inflasi dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Keputusan rapat bulanan ini diakui Darmin lantaran pada tahun 2017 ini tantangan inflasi lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya.
"Karena kita merasa surprise pada awal bulan ini inflasi sudah 0,97%. Kalau sudah segitu kan berarti kita harus berhati-hati. Jangan sampai lewat 4% inflasi tahunannya," ujarnya. Dia juga ingin TPID cermat dan jeli melihat perkembangan harga-harga.
Sekadar mengingatkan, inflasi bulanan Januari tersebut bahkan lebih tinggi ketimbang kenaikan harga yang terjadi pada bulan puasa dan lebaran 2016, yang sebesar 0,67% dan 0,69%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News