Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat pandemi, proyek strategis BUMN karya mengalami perlambatan. BUMN konstruksi saat ini kekurangan dana. Kondisi ini di sangat menantang terlebih BUMN karya memiliki utang signifikan di industri perbankan nasional.
Langkah pemerintah memberikan tambahan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 72,44 triliun untuk 12 perusahaan BUMN bisa menjadi salah satu solusi. Kharel Devin Fielim, analis saham Trimegah Sekuritas menyatakan saat ini BUMN karya memiliki kendala cash flow akibat penugasan negara. Sehingga tambahan PMN ini dapat digunakan sebagai modal kerja.
“Tambahan PMN ini diharapkan BUMN karya ini dapat kembali menyelesaikan penugasan yang diberikan untuk membangun infrastruktur esensial. Karena pembangunan infrastruktur ini sangat penting bagi pemulihan ekonomi nasional," ungkap Kharel, dalam keterangannya, Kamis (22/7).
Tambahan PMN ini akan menjadi dana segar dan BUMN dapat menyelesaikan proyek yang tersendat. Ketika proyek BUMN konstruksi ini berjalan dan selesai, menurut Kharel, pendapatan baru bisa masuk ke BUMN..
Kharel optimistis dengan tambahan PMN tersebut, BUMN konstruksi mampu melanjutkan program mereka. Sekaligus melakukan restrukturisasi utang.
Terkait emiten BUMN, agar investor publik tidak terdilusi, Kharel menyarankan agar BUMN konstruksi yang mendapatkan tambahan PMN tersebut dapat melakukan penerbitan saham baru (righst issue). Right issue saham dapat dilakukan menjelang tambahan PMN Pemerintah. “Sehingga partisipasi minority share holder dilibatkan dalam aksi korporasi BUMN karya," imbuh Kharel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News