Sumber: KONTAN | Editor: Dikky Setiawan
Bogor. Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter yang mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya pada Rabu (2/9) pekan lalu sudah merusak ratusan ribu rumah dan bangunan. Keperluan dana untuk memperbaiki semua kerusakan tersebut Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,5 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie menegaskan, dana rehabilitasi sebesar itu akan berasal dari Pemerintah Pusat dan daerah. "Semua menanggung bersama-sama," katanya usai rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, Senin (7/9).
Cuma, Menko Kesra mengaku belum tahu dari pos mana dana rehabilitasi tersebut akan berasal. Soalnya, cadangan dana bencana alam Pemerintah tahun ini sudah habis. Sedang uang di rekening 69 milik Kementerian Koordinator Kesra juga tipis.
Tapi, Aburizal berjanji akan segera membahas masalah dana rehabilitasi gempa bumi yang berpusat di Samudera Hindia, sekitar 142 kilometer arah barat daya Kota Tasikmalaya itu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Nanti Menteri Keuangan akan menjelaskan dananya dari rekening mana, sebab Presiden sudah memerintahkan," ujar Menko Kesra.
Lantaran keuangan Pemerintah Pusat terbatas, Menko Kesra sangat berharap, Pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota ikut berpatungan dana rehabilitasi gempa sehingga tidak terlalu membebani Pemerintah pusat.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku siap ikut membantu dana rehabilitasi gempa bumi. Cuma masalahnya, dana penanggulangan bencana milik Pemerintah Jawa Barat hanya tersisa Rp 90 miliar. "Oleh sebab itu, tumpuan dana tetap dari APBN," kata dia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Pemerintah akan memakai dana cadangan APBN 2009. Tapi, jika jumlahnya tak mencukupi, Pemerintah akan menarik utang luar negeri. Cara ini jauh lebih cepat dan efisien ketimbang harus menunggu dana dari APBN 2010. "Jumlah anggaran tidak terduga sekarang terbatas," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News