kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.858   20,00   0,13%
  • IDX 7.311   115,19   1,60%
  • KOMPAS100 1.124   19,54   1,77%
  • LQ45 896   18,60   2,12%
  • ISSI 222   1,92   0,87%
  • IDX30 459   10,05   2,24%
  • IDXHIDIV20 553   13,23   2,45%
  • IDX80 129   2,12   1,67%
  • IDXV30 137   2,52   1,88%
  • IDXQ30 153   3,51   2,35%

Dampak Pilkada ke Ekonomi Tak Sebesar Pemilu, Namun Menggerakkan Sektor UMKM


Senin, 16 September 2024 / 13:16 WIB
Dampak Pilkada ke Ekonomi Tak Sebesar Pemilu, Namun Menggerakkan Sektor UMKM
ILUSTRASI. Dampak gelaran pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak terhadap pertumbuhan ekonomi dinilai tak sebesar pemilu.ANTARA FOTO/Moch Asim/YU


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak gelaran pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dinilai tak sebesar pemilihan umum (pemilu) terhadap pertumbuhan ekonomi. Meski begitu, pilkada dinilai bisa menggerakan sektor UMKM.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan, dampak pilkada yang akan berlangsung pada akhir November 2024 akan sekitar 0,01%-0,03% terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Dampak ini jauh lebih kecil dibandingkan efek pemilu serentak pilpres dan DPR RI,” tutur Bhima kepada Kontan, Senin (16/9).

Baca Juga: Pilkada Diulang Bila Kotak Kosong Menang, Ini Jadwal Pilkada 2024

Bhima menambahkan, meski efek ke pilkada lebih kecil dari pilpres awal tahun ini, tapi dampak pilkada di daerah cukup menggerakkan UMKM.

Misalnya kampanye ke pasar-pasar tradisional, dan panggung budaya, yang diperkirakan akan memberikan stimulus tambahan di tengah melambatnya konsumsi masyarakat menengah kebawah.

Disamping itu, beberapa lapangan usaha yang terdampak positif dari pilkada adalah transportasi, akomodasi, percetakan, panggung budaya atau hiburan dan makanan minuman.

Baca Juga: Bakal Cagub Jakarta, Ridwan Kamil Berencana Temui Anies dan Ahok

“Pemesanan baliho dan spanduk meski era digital sebagian masih memesan ke percetakan. Jadi tahun 2024 ini tahun panennya sektor percetakan dan pemasangan baliho,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bhima memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun akan di kisaran 4,9% hingga 5% year on year (yoy), lebih rendah dari target pemerintah yakni 5,2%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×