Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Information Tax Analysis (CITA) meramal penerimaan pajak pada semester II-2020 bakal tertolong oleh aktivitas ekonomi yang mulai pulih akibat pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pengamat Pajak CITA Fajry Akbar menilai pos penerimaan negera terbanyak itu bakal moncer, karena aktivitas ekonomi yang dibuka. "Mall sudah dibuka, tempat rekreasi sudah dibuka, bahkan bioskop akan dibuka," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (9/7).
Baca Juga: DDTC prediksi penerimaan pajak tahun ini sulit tercapai
Fajry yakin pergerakan ekonomi ke depan, pada akhirnya mendorong profitabilitas dunia usaha dan peningkatan penjualan barang sekunder dan tersier. Alhasil, penerimaan pajak pertamabahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh) akan meningkat.
“Kita harapkan nantinya orang yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) diperkerjakan kembali ketika ekonomi dibuka, sehingga penerimaan PPh Pasal 21 juga akan meningkat,” kata dia.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sepanjang semester I-2020 penerimaan pajak mencapai Rp 531,8 triliun, koreksi 12% year on year (yoy) di mana pada periode sama tahun lalu sebesar Rp 604,3 triliun.
Namun, bila dibedah, setiap bulannya pada Januari-Juni 2020, penerimaan pajak tidak pernah tumbuh positif. Pada Juni lalu misalnya, pendapatan pajak hanya membukukan realisasi senilai Rp 87,2 triliun. Angka tersebut kontraksi 0,17% yoy atau lebih rendah dari pada Juni tahun lalu sebesar Rp 105,8 triliun.
Adapun, realisasi penerimaan pajak semester I-2020 sudah mencapai 44,3% dari target penerimaan akhir tahun 2020 sebesar Rp 1.198,3 triliun.
Baca Juga: Semester I 2020, penerimaan pajak ambles 12%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News